BOMBANA, KARYASULTRA.ID – Universitas Halu Oleo (UHO) bersama Universitas Indonesia (UI) lakukan penelitian survei rencana desain program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Bukit Makmur Resource (BMR) di Kabaena Utara Kabupaten Bombana.
Penelitian yang dilakukan berdasarkan dari
Rujukan CSR 1SO 26000: Tata kelola organisasi, Hak asasi manusia, Praktik
kerja, Lingkungan, Praktik pengoperasian yang adil, permasalahan konsumen, pengembangan dan keterlibatan
komunitas Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007
pasal 74 disebutkan: Perseroan yang menjalankan kegiatan Usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam, wajíb melaksanakan tanggungjawab sosial dan lingkungan.
Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagamana keputusan Menterí BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Undang-Undang Penanaman Modal Nomor 25 Tahun 2007. Dalam Pasal 15 (b) dinyatakan bahwa “Setiap penanam modal
berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan” Peraturan Permerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2012 Tentang Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan.
Ketua tim peneliti UHO Iskandar mengatakan, pihaknya melihat pemerintah Kabupaten Bombana sangat mendukung adanya kegatan investasi di Kabupaten Bombana. Pasalnya Pemda Bombana tidak hanya membuka ruang kepada siapapun yang ingin berinvestasi tetapi Pemda juga memfasilitasi serta memberikan akses kepada para investor.
Hal itu dikatakannya saat sosilisasi dan pembahasan usulan program desain CSR PT. BMR. Kegiatan tersebut dihadiri beberapa kepala OPD lingkup Pemkab Bombana, diantaranya, Sekda Bombana Man Arfa, Kepala Dishub Bombana, Sekdis DLH Bombana. Kata Iskandar, seperti yang dirasakan saat ini oleh PT BMR perusahaan ini diberi akses penuh terhadap Pemda Bombana untuk eksis di Pulau Kabaena.
Diskusi yang di gelar di cafe Grand Lampusi itu bertujuan untuk mensinkronisasikan antara program program CSR PT BMR dan Program Pemda setempat.
Metode yang dilakulam UHO bersama UI dalam mendesain program CSR yang berbasis partisipatif ini melibatkan beberapa desa yang ada di Kabaena Utara, desa Mapila, desa Wumbulasa, desa ini yang akan menerima dampak operasi kedepanya.
“Selama tiga kali kami melakuan pengumpulan data kami melakukan survei pada desa desa dikecamatan Kabaena Utara pada masing masing Kepala Keluarga (KK) di desa desa tersebut dan kemudian kami mendapatkan data sosial, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan dan ini sudah menjadi produk CSR PT BMR pada penelitian kami juga dapat mengetahui resiko sosial kedepanya sehingga CSR PT BMR didesain berasis partisipatif,” kata Islandar, Selasa 20 September 2022.
Setelah pembahasan desa barulah pihaknya membahas CSR kecamatan tentu itu akan melibatan toko Pemuda, Kapolsek, koramil, toko masyrakat toko pendidikan toko agama dan sebagainya.
Diharapkanya, PT BMR dapat bersinergi dengan Pemda setempat dalam investasi di kabupaten Bombana. Terlebih daerah Bombana bukan pertama kali mendapatkan investasi.
Temuan Lapangan
Perlu adanya Pengembangan SDM di empat desa Perlu diperhatikan lagi Pemberdayaan Masyarakat Setempat di empat desa
Serta menjadi perhatian tentang Kesehatan pada masyarakat setempat di Empat desa yang ada di kecamatan Kabaena Utara.
Isakndar mengakui, saat pihaknya melakukan survei di Kecamatan tersebut pihaknya menemukan ada program kabaena pintar yang di bagi menjadi beberapa kelas melalui program CSR PT BMR Bombana.
“Saya salut PT BMR ini cepat tanggap terhadap kebutuhan masyarakat disana masyarakat disana yang kami temukan di kasih kursus Komputer dan sebagainya dan saya kira itu hal luar biasa,” kata dia Kepada Karyasultra.id
Dia juga menilai, BMR sangat serius melakuan investasi di Kabupaten Bombana. BMR datang berinvestasi di Bombana bukan secara instan saja tetapi tahapan dan izin operasinya dibuat secara resmi dan ini kami melihat sebagai keseriusan BMR.
“Kalau BMR ini tidak serius untuk apa menghambur uang banyak, sampai saat ini,” jelasnya.
Sementara itu, Muhammad Najib Husain Wakil Ketua tim survei penelitian rencana desain CSR PT. BMR mengatakan, Pemda setempat jangan berharap banyak kepada perusahaan, lanjut Najib, perusahaan atau para investor tidak datang sebagai perusahan/orang yang datang membagi bagikan hadiah kepada semua orang di Bombana. Sehingga harus ada program yang jelas program prioritas CSR BMR yang sinergi dengan Pemda Bombana. Baik pendidikan, kesehatan bahkan kesejahteraan masyarakat.
“Yang namanya perusahaan tidak ada yang mau rugi semua mau untung, bohong itu kalau ada perusahaan yang mau rugi,” terang Najib dihadapan Man Arfa dan kepala OPD lainya saat sesi diskusi berlangsung.
PT BMR ini adalah perusahaan, itu yang harus ditanamkan dibenak Pemda Bombana sehingga perlu ada program prioritas yang menjadi tawaran untuk menjadi program unggulan perusahaan itu sendiri selama di Bombana.
“Dan juga teman-teman pemerintah daerah Bombana jangan kemudian begitu banyak memberikan beban kepada PT. BMR jangan sampe perusahaan ini lari tetapi bagaimaa kita kondisikan apa yang genting pada masyarakat kita itu saja jangan terlalu banyak menitip beratkan sesuatu pada perusahaan,” pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Sekda Bombana Man Arfa sontak menjawab dari pemaparan Najib yang menganggap Pemda banyak menitip ke PT. BMR. Man Arfa mengungkapkan, bahwa Pemda setempat tidak membebankan kepada PT BMR malah justru sebaliknya membantu bagaimana perusahaan tersebut dapat eksis di Bombana.
“Seperti yang di inginkan Pj Bupati Bombana Burhanuddin kita tidak membebankan Perusahaan justru Pemda memberi akses serta memfasilitasi BMR agar bisa berjalan di Bombana,” tegas Man Arfa.
Beberapa tema besar usulan program CSR PT. BMR
- Program peningkatan kualitas layanan pendidikan (Pengembangan Sumberdaya, Bantuan beasiswa, Bantuan Sarana dan Prasarana dll)
- Dukungan terhadap peningkatan kualitas layanan kesehatan dasar. Pengembangan sumberdaya tenaga kesehatan, bantuan Transportasi Kesehatan, bantuan sa
dan prasarana/alat kesehatan dan obat-obatan dll) - Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (Peningkatan SDM masyarakat melalui pendidikan
informal/kursus/penyuluhan, bantuan modal baik di sektor pertanian, peternakan dan periknan) - Dukungan terhadap penguatan kelembagaan dan kemitraan (pengembangan kelompok tani
kelompok sosial pemuda, dan organisasi-organsasi di desa dll - Program Pengelolaan lingkungan, baik di darat maupun ekosistem di laut (sanitasi, air bersih
sampah, limbah, air sungai dan laut) - Dukungan infrastruktur Publik (pembangunan dan rehabilitas bangunan masjid, sekolah, jalan
jembatan, drainase, jalan tani, pelabuhan)
Bidang Sosial dan budaya (Penguatan Peran dan Kompetensi toko agama
menfasilitasi Program Bakti Sosial Hari-hari Besar Nasional dan keagamaan
memfasilitasi pembangunan Rumah ibadah, keamanan dll)
Keselarasan Pogram CSR dengan Pembangunan Daerah ditingkat Kecamatan dan di Kabupaten Bombana. Program CSR Berbasis pada Penanganan dan Penyelesaian Keluhan masyarakat.
Laporan: Aldi Dermawan