KARYASULTRA.ID, BOMBANA– Keberhasilan pembangunan suatu daerah ditentukan majunya sumber daya manusia. Hal inilah yang jadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Bombana. Untuk memastikan tidak ada generasi yang putus sekolah maka pihaknya turun lapangan jemput bola dengan mengecek rumah ke rumah demi menekan angka putus sekolah.
Di Kabupaten Bombana Pemerintah setempat menempatkan pendidikan sebagai salah satu prioritas utama dalam program pembangunan Daerah, Saat ini Pemkab Bombana terus berupaya menekan angka putus sekolah, serta terus meningkatkan kualitas pendidikan yang ada lewat program jemput bola
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud, Bombana) melalui Sekretaris Dikbud Bombana Hj Dahniar Ismail mengatakan, pihaknya tengah berupaya menaikan rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah.
“Untuk menaikan rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah tentunya kita memiliki program yakni program Jemput Bola, yang dimana setiap wilayah kita melakukan pendataan dan melihat berapa angka putus sekolah dan kami memberikan bantuan kalau terkendala di biaya untuk masuk sekolah kami memberi kemudahan untuk para orang tua, baik itu tingkat SD, SMP, dan SMA,” kata Dahniar kepada Karyasultra.id, Jumat (05/11/2021).
Lebih lanjut Dahniar mengungkapkan, mengenai capaian target pendidikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) belum mencapai harapan meski begitu, Ia optimis bakal mencapai angka yang seharusnya diharapakan Pemerintah setempat.
“Secara riil yang di lapangan Indeks pembangunan manusia kita sebenarnya sudah baik hanya saja setelah kami di lapangan melihat masih banyak masyarakat kita yang tidak mengupdate data keluarganya salah satu contohnya ada kami temui dalam beberapa keluarga anaknya sudah sarjana namun dalam kartu keluarga anaknya tersebut pendidikanya masih berstatus SD,” terangnya.
Olehnya itu Dahniar berharap agar masyarakat memperhatikan hal-hal tersebut sebab itu mempengaruhi data statistik mengenai indeks pembangunan manusia di Bombana pada bidang pendidikan.
Ditambahkannya, dimasa kepemimpinan H. Tafdil-Johan Salim dalam bidang pendidikan selain program Gembira Cerdas ada juga namanya program mengenai Kesetaraan.
“Jadi program mengenai kesetaraan ini apa bila ada pendirian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) kita bantu mulai dari awal hingga dapat berjalan dengan baik. Sebab biasanya itukan kalau mendirikan PKBM ini membutuhkan dana pribadi, namun sejak tahun 2019 hingga 2021 pemkab Bombana telah hadir membantu pendiriannya,” jelasnya.
Untuk diketahui jumlah Sekolah Dasar (SD) yang ada di kabupaten Bombana sebanyak 170, untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Sebanyak 59 unit sekolah.
Laporan: Aldi Dermawan