SKB Bombana Butuh Uluran Tangan Diknas

360

BOMBANA, KARYASULTRA.ID – Satuan pendidikan luar sekolah merupakan tempat berbagai kegiatan pembelajaran yang dibutuhkan oleh masyarakat sesuai kebutuhannya dengan pendekatan pendidikan berbasis masyarakat, Lembaga pendidikan luar sekolah sebagai sumber informasi berisi berbagai jenis program pembelajaran yang berguna terutama dalam peningkatan kemampuan dalam bidang keterampilan yang berorientasi pada pengembangan potensi sumber daya manusia.

Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) merupakan salah satu satuan Pendidikan luar sekolah yang menyediakan layanan pendidikan dan keterampilan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia. Dengan berbagai progam yang dijalankan seperti pendidikan kecakapan hidup, pendidikan kesetaraan, pendidikan kepemudaan, pemberdayaan perempuan dan lain sebagainya.

Di kabupaten Bombana, Program pengembangan sumberdaya manusia harusnya menjadi perhatian khusus pemerintah daerah setempat sebab angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada daerah tersebut cenderung tidak meningkat. Lalu apa jadinya jika hal ini luput dari perhatian pemerintah setempat?

Kepala SKB Kecamatan Rumbia Tengah Kabupaten Bombana melalui Stafnya Rahman saat di konfirmasi Karyasultra.id mengatakan, proses belajar mengajar pada program sekolah Paket C dilakukan dengan satu kali dalam satu minggu. “Paket C ini kan orang orang yang sudah bekerja di rekrut otomatis waktu untuk proses belajar mengajar itu sedikit makanya di tetapkan proses belajar mengajar dilakukan satu kali dalam satu minggu, untuk jumlah peserta didik pada SKB ini ada lima belas orang, dulunya sempat ada paket B tapi karena sudah tidak ada anggarannya, sehingga program paket tersebut sudah tidak ada,” terang Rahman Kamis (30/6).

Menurutnya, pihaknya tidak berjalan maksimal melakukan kerja-kerja mulia tersebut disebakan tidak adanya anggaran yang diberikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bombana. “Dulu kan ada namanya dana rutin dan dana pusat, kebetulan ini dana pusat juga belum turun dana dari Dikbud pun belum juga ada sehingga kami tidak maksimal,” jelasnya.

Kata Rahman, selama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dijabat oleh Andi Muh Arsyad, Dikbud Bombana belum pernah mengunjungi SKB tersebut. “Kita mau bilang diperhatikan tidak ada buktinya, setahu saya selama saya disini pak kadis belum pernah kesini,” ungkapnya.

Lebih jauh Rahman mengungkapkan, pihaknya membeli sarana penunjang yang mempunyai peranan vital didalam fungsi administrasi yakni Alat Tulis Kantor (ATK) serta Token Listrik pada bangunan tersebut dari hasil patungan dari guru SKB. “Kami beli pulsa listrik dan ATK dari hasil patungan, saya tidak tau apakah itu ada anggaranya tapi itulah faktanya saat ini kami harus mengeluarkan uang yang tadinya untuk pembeli bensin terpaksa harus dibelikan ATK dan Pulsa Listrik,” bebernya.

Berdasarkan pantauan Karyasultra.id Bangunan SKB tersebut mulai diselimuti oleh belukar. “Disini juga ada gedung Kelas Paud hanya saja tidak ada anggaranya makanya kosong muridnya pun kosong,” tambahnya.

Rahman berharap, Pemerintah tidak tutup mata atas hal itu, Kata dia, sangat disayangkan jika pemerintah tidak memberikan perhatiannya kepada SKB tersebut. “Kita inginkan perhatian dari Dikbud Bombana, jika ada anggaranya sekolah ini tidak seperti begini,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dikbud Bombana Andi Muh Arsyad tidak berada ditempat saat hendak di Konfirmasi begitupun Kepala Bidang yang membidangi SKB pada Dikbud Bombana.

Laporan: Aldi Dermawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here