Puskesmas Roko-roko Evaluasi Layanan Kesehatan dalam Giat Lokakarya Mini

103
Kegiatan Lokmin Lintas Sektor UPTD Puskesmas Roko-Roko di Balai Desa Bahaba, Wawonii Tenggara

Perkuat Layanan Kesehatan Desa

KONKEP, KARYASULTRA.ID

Capaian Program Kerja Puskesmas sepanjang tahun 2021 hingga 2022 telah tersampaikan secara terintegrasi dengan lintas sektor terkait melalui kegiatan Lokakarya Mini (Lokmin) Lintas Sektor sebagai wujud evaluasi kinerja Puskesmas di wilayah Wawonii Tenggara. Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Wawonii Tenggara, kepala desa wilayah kerja Puskesmas Roko-Roko (Desa Teporoko, Bahaba, Roko-Roko, Dompo-Dompo Jaya, Sukarela Jaya, Nambo Jaya, dan Sainoa Indah) serta jajaran Puskesmas Rokoroko.

Inisiasi terlaksananya kegaitan ini juga diperkuat dengan hadirnya tim Nusantara Sehat yang ditugaskan secara khusus oleh Kementerian Kesehatan untuk ikut mengoptimalkan capaian kinerja Puskesmas selama dua tahun. Kegiatan Lokmin ini diinisiasi karena melihat masih kurangnya dukungan penuh masyarakat terkait partisipasi program kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.

“Kesehatan memang bukanlah segalanya, tetapi dengan sehat kita bisa melakukan segalanya. Kegiatan Lokmin ini menjadi salah satu upaya kecil kami dari UPT Puskesmas Roko-Roko untuk menyatukan persepsi dan pemahaman dengan lintas sektor terkait mengenai pentingnya kesehatan itu sendiri di masyarakat,” kata Kapus Rokoroko, Alwien.

Dalam kegiatan ini juga pihak Puskesmas melakukan advokasi kepada pemerintah desa agar memberikan dukungan penuh dalam mengalokasikan dana desanya untuk digunakan dalam pengoptimalan program atau kegiatan yang bergerak dalam penyehatan masyarakat.

Revitalisasi Posyandu dan Posbindu baik pengadaan sarana dan prasarana yang memadai melalui dana desa mendukung Gerakan Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam Pembangunan Kesehatan Desa sebagai wujud upaya mandiri dan berdaya mengelola Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM). Di wilayah DTPK, kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam pentingnya memantau tumbuh kembang balita (melalui Posyandu) dan skrining kesehatan penyakit tidak menular (melalui Posbindu), kurangnya keterampilan kader, dan kurangnya sarana dan prasarana menjadi penyebab rendahnya partisipasi masyarakat.

Proses advokasi ini disampaikan oleh salah satu tin Nusantara Sehat, Charysa, Ahli Gizi. “Kami menegaskan bahwa Posyandu dan Posbindu adalah milik desa, dari desa, oleh desa, dan untuk desa, bukan Puskesmas. Jadi, sehat atau tidaknya masyarakat, baik atau tidaknya derajat kesehatan masyarakat bisa diketahui melalui pelaporan kegaitan Posyandu dan Posbindu tersebut di tiap desa. Hal ini menjadi tanggung jawab tiap-tiap kepala desa dalam menyehatkan warganya melalui perbaikan Posyandu dan Posbindu termasuk didalamnya pengoptimalan kinerja kader,” ujar Charysa.

Kegiatan Lokmin ini disambut baik oleh seluruh lintas sekotr terkait, adapun salah satu perangkat desa memaparkan “Kurangnya partisipasi masyarakat dan ketersediaan sarana dan prasarana di Posyandu dan Posbindu kami akui menjadi tugas dan kewajiban kami pemerintah desa dalam memperbaiki hal tersebut. Adanya kegiatan lokmin lintas sektor ini sangat bermanfaat bagi kami selaku pemerintah desa dalam menampung aspirasi masyarakat khususnya yang bergerak di bidang kesehatan dalam upaya pembangunan desa yang mandiri dan berdaya.” ujar Kepala Desa Sukarela Jaya, Wawonii Tenggara.

Hasil komitmen yang disepakati dari pertemuan lintas sektor ini yaitu: Terjalinnya dukungan penuh dari pemerintah desa dalam memfasilitasi dan membersamai seluruh program kesehatan yang dilakukan di tiap desa, mewujudkan desa sehat di wilayah kerja Puskesmas Roko-Roko menuju Kecamatan Sehat di Kecamatan Wawonii Tenggara, menyambut penuh seluruh kegiatan yang berkaitan dengan Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di tiap desa, mengalokasikan dana desa guna pengelolaan revitalisasi UKBM tiap desa baik Posyandu maupun Posbindu sesuai Peraturan Daerah yang berlaku, melaksanakan komitmen lokakarya mini lintas sektor setiap triwulan. Kesepakatan tersebut terdokumentasikan dalam penandatanganan komitmen yang disetujui oleh tiap Kepala Desa di Kecamatan Wawonii Tenggara. Semoga kedepannya, derajat kesehatan masyarakat terus meningkat sebagi hasil tindak lanjut dari adanya dukungan penuh lintas sektor terkait. Sehatkan Wawonii-Roko Roko, dari desa untuk Indonesia.

Alwien dalam penjelasan akhirnya menegaskan bahwa, Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat yang bentuk pelayanannya terbagi menjadi kelompok Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama, dalam hal ini melingkupi satu wilayah Kecamatan menjadi tonggak terlaksananya pelayanan kesehatan masyarakat tingkat desa. UPTD Puskesmas Roko-Roko, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan menjadi salah satu Puskesmas yang termasuk di Daerah Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK). Pelaksanaan seluruh kegiatan upaya kesehatan yang berkaitan dengan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk lebih mengutamakan pelayanan kesehatan di Puskesmas menjadi tantangan tersendiri di wilayah ini.
“Melalui Lokmin ini dapat menjadi pijakan dalam mewujudkan visi Wawonii Bangkit,” tegas Alwin.

Rilis: Puskesmas Rokoroko
Editor: Lisman

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here