KONKEP-KARYASULTRA.COM, Pulau Wawonii resmi menjadi Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) sejak tahun 2013. Lalu kurun waktu 2014-2015 dua pejabat bupati fokus menata birokrasi, wajah kota dan jalan lingkar. Akhir tahun 2015 jalan lingkar sepanjang 115 kilometer sudah terkoneksi. Kemudian tahun 2016 pasca Amrullah-Andi Muh Lutfi terpilih langsung tancap gas membangun infrastruktur jalan. Memasuki tahun 2017 hingga akhir masa jabatan 2021 jalan lingkar makin mudah di akses meski ada beberapa titik yang sampai saat ini perlu pembenahan secara terus menerus karena struktur tanahnya yang labil. Namun bukan berarti akses jalan lingkar Wawonii masih terisolir.
Salah seorang guru yang juga menjabat kepala sekolah dasar (SD) 5 Roko-roko, Riska Wardani membantah pernyataannya terhadap berita yang dimuat beberapa media yang cenderung memuji PT. Gema Kreasi Perdana (GKP). Menurutnya apa yang ditulis tidak sesuai dengan pernyataannya saat di wawancara. Riska bilang tidak pernah mengucapkan bahwa jalan tempatnya tugas bagus karena hadirnya GKP tapi jalan tersebut sudah bagus jauh sebelum GKP hadir. “Jadi tidak benar itu berita pak,” bantahnya kepada Wartawan Gerbang Sultra.
Riska juga menyoal terlalu jauhnya pernyataannya dengan apa yang dia katakan dengan apa yang ditulis. “Saya bilang di momen hari guru nasional (HGN) pihak GKP bisa lebih membuat rambu jalan di beberapa titik di sekolah kami karena selama ini banyak kendaraan milik karyawan tambang yang lalu lalang dan sangat mengkhawatirkan keselamatan anak-anak akibat banyaknya juga debu. Saya juga bilang kalau bisa pihak GKP gelar peningkatan kompetensi guru dengan melakukan semacam seminar atau pelatihan. Bukan seperti yang ditulis beberapa media yang menggiring bahwa jalan bagus karena pihak perusahaan, itu tidak benar,” Bantahnya kepada Wartawan Karya Sultra
Riska juga meminta kalau GKP punya perhatian lebih maka silahkan saja dorong peningkatan SDM guru dengan mengadakan pelatihan atau beri honor biar sejahtera.
Menyikapi pemberitaan banyak media terkait judul Tekad Sang Pendidik: Tambang Ilmu di Tanah Wawonii ibarat pembodohan. Perlu diketahui jalan lingkar Wawonii sudah bagus jauh sebelum tambang hadir. Kemudian menyikapi pernyataan pak kepala sekolah itu sangat berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada. Masa dia bilang jalan Wawonii bagus dengan kolaborasi Pemda dan GKP. Itu tidak benar. Pihak perusahaan harus kreatif jangan curi-curi perhatian. Kalau mau dianggap berjasa maka sejahterakan semua guru honorer jangan kamuflase doang.
“Saya apresiasi keinginan pihak tambang memberikan informasi tapi jangan sekadar pemanis bibir dan jauh dari realita. Mending kalau mau berkontribusi terhadap para guru maka bisa berikan honor kepada para pendidik kita dengan berstandar gaji UMK atau UMP. Pihak GKP harus tau bahwa gaji honor guru SD dan SMP hanya kisaran Rp 750 ribu. Jadi kalau mau pencitraan sungguhan maka berikan honor lebih besar jangan ala-ala perhatian bikin tong sampah, pelintir bahasa, tanam pohon di sekitar lalu bilang itu CSR yang dianggap luar biasa. Kasihan sekali kita ini orang Wawonii mau saja dibodoh-bodohi. Sejauh ini juga pihak tidak pernah sosialisasikan dana CSRnya terhadap masyarakat,” kata Bupati LSM Lira Konkep, Suyatno Gama.
Penulis/Kalpin.