Karyasultra id, Kendari – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum dan Taman Budaya Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan sosialisasi permuseuman ke Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 11 Kendari yang terletak di Kelurahan Sambuli, Kecamatan Nambo, Kota Kendari. Program ini merupakan kolaborasi bersama Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) Kota Kendari. Kegiatan yang berlangsung sehari tersebut dibuka oleh Kepala Seksi Budaya, Bidang Kebudayaan Dinas Dikbud Kota Kendari, Hasril Diri yang turut dihadiri Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Sultra, Laudin.
Dalam sambutannya dihadapan Kepala Sekolah, para guru dan staf serta seluruh siswa SMPN 11 Kendari, Hasril mengatakan bahwa sosialisasi permuseuman di sekolah ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan yang menarik dan interaktif. Sehingga keberadaan museum merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang perlu ditanamkan sejak dini. “Tujuan dari kegiatan sosialisasi permuseuman ini adalah untuk memperkenalkan siswa pada peran dan fungsi museum serta menumbuhkan minat dan kesadaran mereka terhadap sejarah, budaya, dan ilmu pengetahuan. Kami dari Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Kendari sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini di sekolah-sekolah yang diinisiasi oleh UPTD Museum dan Taman Budaya Sultra” ungkapnya. Senin, (11/11/2024).
Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 11 Kendari, Muhammad Asdar Darise menyampaikan bahwa dengan adanya kunjungan sosialisasi dari pihak Museum Sultra merupakan bagian dari pola edukasi yang sangat diharapkan oleh pihak sekolahnya yang nampak antusias mengikuti rangkaian acara tersebut.
“Dengan kehadiran bapak ibu dari pihak Museum Sultra bersama Dinas Dikbud Kota Kendari menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami SMPN 11 Kendari dalam menambah wawasan ilmu pengetahuan dan peradaban masa silam , terlebih di saat siswa kami melakukan kunjungan ke Museum Sultra.” jelasnya.
Sosialisasi permuseuman bagi siswa SMP agar pihak sekolah dapat melakukan kunjungan edukasi ke museum sehingga dengan mengajak siswa dapat melakukan kunjungan langsung ke museum lokal dengan bimbingan pemandu dan duta museum.
Kegiatan kunjungan museum, nantinya disertai dengan tugas sederhana kepada siswa, seperti menuliskan apa yang mereka pelajari atau membuat laporan tentang koleksi yang menarik perhatian mereka, dimana siswa bisa diberi peran sebagai kurator, petugas, dan pemandu untuk melatih mereka dalam mengelola dan mengenalkan benda-benda koleksi museum kepada teman-teman di kelas yang lain.
Termasuk mengundang duta museum untuk memberikan presentasi di sekolah. Mereka dapat berbagi pengalaman bekerja di museum, memperkenalkan koleksi, atau mengadakan workshop kecil tentang konservasi benda bersejarah. Melalui bentuk sosialisasi ini, diharapkan siswa SMPN 11 Kendari dapat lebih mengenal peran museum dan memiliki rasa ingin tahu yang lebih tinggi terhadap sejarah, budaya, dan ilmu pengetahuan serta kehidupan di masa lampau.
(R. Purnawan)