KONKEP, KARYASULTRA.ID-Niat baik Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga dalam mendorong desa wisata sudah baik, namun belum tepat sasaran. Faktanya, saat dinas tersebut menggelar kegiatan pelatihan hari Kamis (24/Juni/2021) hanya dihadiri dua orang perwakilan masing-masing desa dari 7 desa yang dicanangkan sebagai desa wisata. Dimana efektifnya pelatihan tersebut?
Kegiatan pelatihan tersebut mengambil tema Peran Kelompok Sadar Wisata dalam Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat’ yang diselenggarakan di aula pantai Kampa.
Pelatihan tersebut dihadiri langsung Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata, Pemuda dan Olaraga (Parmudora) Armin, Sekretaris, Suparman Lambiye, Ketua Pokdarwis Sulawesi Tenggara Rasmala Dewi Rahcman, S. Par, dan
Kepala seksi pengembangan Produksi Dinas Pariwisata Provinsi Sultra, La Ode Ali Ahmadi serta masing-masing perwakilan desa wisata.
Kadis Parmudora mengatakan dalam sambutan tersebut, bahwa perlunya meningkatkan pengetahuan Pokdarwis dan pemahaman tentang pengembangan pariwisata yang baik dan benar.
Armin berharap kepada beberapa desa yang telah ditunjuk sebagai desa wisata dapat berkreasi dan menghadirkan inovasi untuk mengembangkan spot-spot wisata yang ada di desa masing-masing.
“Desa wisata diantaranya Desa Tanjung Batu, Desa Wawobili, Desa Labeau, Desa Tumburano, Desa Watu Ondo, Desa Desa Tekonea dan Desa Mosolo,” ujarnya.
Ditempat yang sama Kepala seksi pengembangan Produksi Dinas Pariwisata Provinsi Sultra, La Ode Ali Ahmadi menjelaskan penerapan implementasi sadar wisata dan sapta pesona dalam peningkatan kunjungan wisatawan juga tak kalah penting. Salah satu upaya tersebut ialah meningkatkan standarisasi kualitas pelayanan dalam rangka meningkatkan kapasitas usaha pariwisata.
“Proses merencanakan, merumuskan, menetapkan, memberlakukan, memelihara dan mengawasi pelaksanaan secara tertib serta bekerja sama dengan pemangku kepentingan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Rasmala Dewi Rahman, S.Par menjelaskan bahwa Pokdarwis adalah pilar terkuat dalam pengembangan desa wisata. Pilar-pilar tersebut yakni pemahaman desa wisata dan wisata desa serta kriteria desa wisata.
“Desa wisata ialah desa yang menawarkan suasana yang menonjolkan keaslian desa seperti pemandangan alam yang indah, kuliner, cendramata, homestay dan sebagainya,” ujarnya.
Laporan: Ardianto
Editor: Kalpin