Naturalistik dalam Perjalanan Jurnalistik Danau Toba

55

Catatan: Kalpin

Terlahir di belahan Indonesia bagian timur nun jauh dari pusat ibukota negara membuat daerah kami terlambat tersentuh kue pembangunan. Kabupaten tempat saya lahir dan besar di pulau Wawonii yang kini menjadi Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) akan merayakan hari kemerdekaannya yang ke-10 tahun pada bulan April. Umur segitu tentu masih sangat belia ketimbang daerah lain yang sudah 50 tahunan dan bahkan seratus tahunan usianya mengelola APBD. Tanah tumpah darah tempat saya lahir itu baru merasakan kue APBD sepuluh tahunan sehingga pembangunan masih tertatih-tatih. Pasca memisahkan diri dari induknya Kabupaten Konawe tahun 2013, maka Konkep memulai membangun dari minus bukan dari nol. Makanya sampai jelang sepuluh tahun menjadi DOB masih banyak desa belum merasakan nikmatnya internetan. Infrastruktur jalan bikin pegal-pegal pinggang dan berbagai aspek kekurangannya. Meski demikian, daerah saya masih natural alamnya dengan segudang keindahan panoramanya. Bicara soal keindahan alam, maka saya harus hormat berlama-lama mengakui pulau Samosir yang dikelilingi Danau Toba.

Bukit Sibeabea

Ceritanya begini, tiga hari lalu 4-6 Februari 2023 saya dan ratusan Wartawan yang tergabung di Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) menggelar Ekspedisi Geopark Kaldera Toba. Perjalanan ini di pimpin langsung ketua SMSI Pusat, Firdaus dalam rangka peringatan hari lebaran Wartawan yang familier dengan penyebutan Hari Pers Nasional (HPN). Perjalanan jurnalistik ini sungguh makin membuat saya cinta tanah tumpah darah Indonesia. Wajar saja para pendiri bangsa ini menjadikan Pancasila sebagai ideologi pemersatu di tengah keberagaman dari Sabang sampai Marauke. Kalau HPN sebelumnya yang pernah saya lewati di Padang, Surabaya, Banjarmasin dan kini di Medan dengan segala penyangganya maka saya tak henti-hentinya mengagumi kebesaran potensi yang terkandung di seluruh penjuru negeri ini.

Puncak Geosite Sipinsur.

Catatan perjalanan perdana ini saya mulai dari Bandara Internasional Kualanamu, Sabtu 4/2. Mestinya saya mendarat di Bandara Sisingamangaraja XII Silangit Tapanuli Utara (Taput) sebagai kabupaten yang akan menyambut tim ekspedisi. Karena telanjur mendarat di Kualanamu maka perjalanan menuju Kabupaten Taput melewati 6 kabupaten harus saya lewati selama 7 jam. Saya tiba di Taput malam hari saat rombongan lainnya sudah disambut langsung Bupati Taput, Nilson Nababan bersama istrinya. Seharian itu, rombongan di ajak berjalan-jalan ke Geosite Huta Gunjang, melihat kerajinan Ulos, lalu naik kapal motor mengitari pulau Sibadang dan meninjau rumah kuno dan kearifan lokal. Bupati Taput juga tidak menyia-nyiakan kunjungan SMSI di Taput dengan cara mengajak kerja sama dalam mendirikan Universitas Taput.

Hari kedua penanggalan 5 Februari tim ekspedisi mendapat pengawalan pihak kepolisian menuju Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). Di daerah ini, kami di ajak ke puncak Geosite Sipinsur. Dari puncak ini kami disuguhkan pemandangan Danau Toba yang sangat eksotis dan begitu memanjakan mata dengan keindahan alam viewnya yang menjadi salah satu obyek wisata kebanggaan di Sumut. Lalu bergeser ke Pusuk Buhit Samosir dan bergeser yang tak jauh jaraknya dengan gedung informasi Kaldera Toba. Usai mendengarkan penjelasan berapi-api oleh penanggung jawab wisata tentang terbentuknya Danau Toba dan Pulau Samosir, kami diajak lagi ke bukit Sibeabea yang jalannya berkelok 8. Di atas bukit ini terdapat patung Yesus setinggi 61 meter. Di puncak ini juga kita disuguhkan kembali akan keindahan Danau Toba. Puas foto-foto, kami bergeser ke jembatan Tano Ponggol dan hari kedua finis di hotel Pangururan Samosir. Di hotel di sambut oleh Pemda Samosir dengan kegiatan pemaparan potensi daerahnya.

Nah, saat menginap di hotel ini, barulah saya sadar pada saat jelang magrib ternyata di Samosir tidak ada kipas angin dan AC. Cuaca dingin di pulau Samosir membuat dua pendingin ruangan itu tidak laku. Oh iya, ternyata saat ini Kementerian Pariwisata dengan program wonderful Indonesia menjadikan Danau Toba sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP) Toba. Dengan sendirinya tempat ini akan bergerak maju mendekati pariwisata Bali.
Ditambah lagi pengakuan dunia melalui unesco sejak tahun 2020 menetapkan Kaldera Toba sebagai unesco Global Geopark. Hal yang wajar jika kita sebagai rakyat Indonesia terus menjaga “heritage of Toba” ini. Dan Indonesia harus berbangga hati karena dunia tidak hanya mengenal Bali sebagai tempat wisata namun dimasa akan datang danau toba akan sejajar dengan Bali dalam hal pariwisata.

Keesokan harinya, perjalanan jurnalistik rombongan ekspedisi bergerak menuju wisata budaya di Huta Siallagan yang dikenal sebagai situs sejarah yang di pimpin Raja Siallagan. Puas berwisata di lokasi yang masih berada di pulau Samosir itu, rombongan naik kapal ferry menuju mess pora-pora milik Pemprov Sumut. Usai makan siang dan istirahat sejenak, perjalanan dengan pengawalan Polisi Militer (POM) bergerak ke ibukota Pematang Siantar. Di Kota berumur 120 tahunan ini, kami disambut oleh Walikotanya Srikandi berlatar belakang dokter spesialis anak, Susanti Dewayanti yang didampingi suaminya yang juga menjabat ketua Dekranasda. Kami diajak berkeliling kota Pematang Siantar menggunakan transportasi tua zaman perang berupa Becak motor peninggalan Belanda.

Kemudian rombongan menyempatkan salat magrib di Detasemen POM Pematang Siantar lalu menuju ke Kabupaten Serdang Bedagai. Ditempat ini kami disambut makan malam oleh bupatinya pak H. Darma Wijaya. Sang bupati nampak semangat menyambut rombongan para pewarta dari keterwakilan seluruh Provinsi di Indonesia.

Ketua SMSI Sumut, Erris mengatakan, inilah dukungan nyata SMSI dalam mempertahankan Kaldera Geopark Toba yang telah diraih Sumut. “Melalui Ekspedisi Kaldera Geopark Toba diharapkan para jurnalis dan pengusaha media yang bergabung di SMSI dalam mengexplore keindahan dan culture yang ada di kawasan Danau Toba,” harap Erris. 

Ekspedisi Kaldera Geopark Toba di mulai di Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Samosir, Kota Siantar, Kabupaten Serdangbedagai dan berakhir di Kota Medan.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here