KONKEP, KARYASULTRA.ID – Pulau Wawonii dianggap mistis oleh orang-orang yang hanya mendengar kisahnya terdahulu. Bahkan hingga pulau ini menjadi Kabupaten Konawe Kepulauan masih juga dianggap penuh cerita mitosnya. Parahnya lagi, dikaitkan dengan cerita santetnya. Hingga kemudian cerita mistis terdahulu terbawa-bawa hingga zaman moderen ini.

Lalu hari ini (7/7/2022) sebanyak 269 kaum intelektual dari kampus almamater IAIN Kendari tiba di Wawonii guna Kuliah Kerja Nyata (KKN). Para pelajar itu menempuh jalur laut kapal feri dan kapal rakyat pagi tadi dengan jarak tempuh 3 jam. Tiba di pulau Wawonii tepatnya di rumah jabatan bupati Konkep dilakukan penerimaan peserta KKN.
Saat penerimaan, mahasiswa membicarakan bahwa KKN di Wawonii ini ibarat KKN desa Penari yang penuh misteri. Seperti pembaca ketahui, rilis filem KKN desa Penari di Jawa Timur tepatnya di Banyuwangi mengandung cerita mistis yang agak mirip dengan cerita orang-orang terdahulu terkait pulau Wawonii.
Selama 45 hari kaum terpelajar itu akan berada di pulau Wawonii menularkan pengetahuannya yang selama ini diperoleh di bangku perkuliahan. Wakil Rektor III, DR. H. Herman.,M.Pdi saat memberikan sambutan mengatakan, pihaknya mengirim 1.167 mahasiswa menggelar KKN di empat Kabupaten. Di Konut, Wakatobi, Bombana dan Konkep. Di pulau ini merupakan KKN ketiga kalinya sejak daerah ini resmi menjadi kabupaten sejak tahun 2013. “Kami berharap para mahasiswa banyak belajar ilmu sosial, ilmu agama di daerah ini sebab daerah ini melahirkan hafizah internasional seperti almarhumah Hj Sitti Marlina,” katanya sembari mengingatkan para mahasiswa menjaga nama baik almamaternya.
Usai kegiatan, Wartawan media ini menggali cerita KKN melalui Kasubbag Tata Usaha, Humas dan Kerumahtanggaan IAIN, Sakri. Ia bercerita, berdasarkan pengalaman KKN tahun 2015 banyak mahasiswa enggan memilih KKN ke daerah ini karena termakan mitos mistis. Tapi pihak kampus memberikan keyakinan bahwa KKN di Wawonii justru lebih baik. Dan alhamdulillah sebanyak dua ratusan ikut KKN juga di Wawonii. Alhadulillah juga saat mahasiswa usai KKN meneteskan air mata perpisahan saking akrabnya mereka dengan masyarakat desa setempat.
“Bahkan seingat saya, mahasiswa KKN di satu desa awalnya dijemput menggunakan dua mobil, lalu pulangnya di antar pakai tiga mobil karena mobil satunya sudah memuat beragam ole-ole berupa kelapa, lisang, ubi, minyak goreng dan banyak lagi. Jadi cerita mitos mistis itu tidak ada. Yang ada adalah terciptanya nilai kekeluargaan yang harmonis bukan lagi cerita mistisnya,” ujarnya.
Asisten III Setda Konkep, Mahmud SP., M.PW ketika sambutan berharap agar hadirnya mahasiswa IAIN KKN akan memberikan spirit keagamaan masyarakat yang lebih baik lagi. “Berikan pengabdian keilmuan kepada masyarakat kami. Kami juga siap memberikan yang terbaik selama KKN. Hal paling penting lagi, daerah ini memiliki potensi alam yang sungguh luar biasa keindahaannya. Banyak spot wisata yang nisa di eksplor keluar,” katanya.
Kepala Badan Keuangan ini juga memaparkan bahwa Konkep baru berumur 9 tahun. Olehnya kehadiran KKN bisa mendorong perkembangan daerah ini. Mahmud juga menjelaskan, sejak menjadi kabupaten, melalui kepemimpinan Amrullah sudah berhasil membuka keterisolasian berupa membuka jalan lingkar. Menyediakan beasiswa dan memberikan jaminan kesehatan seratus persen,” urainya.
Penulis: Kalpin