Khusus untuk anak TK dan SD, dijamin 4 kali pertemuan sampai bisa berhitung
Karyasultra, Kendari – Bila umumnya anak-anak murid setingkat TK (Taman Kanak-Kanak) dan SD (Sekolah Dasar) menganggap mata pelajaran Matematika sebagai sesuatu yang menyusahkan dan sulit dimengerti maka lain halnya dengan metode Jemarika, terutama dalam hal proses logika berhitung. Jemarika sendiri merupakan akronim dari Jemari Matematika yang tidak lain adalah sistem hitung cepat hanya dengan menggunakan kesepuluh jari tangan. Baik itu berhitung dengan cara penjumlahan, pengurangan, perkalian, maupun melalui cara pembagian.
Berbeda dengan pola perhitungan jari lainnya yang sudah ada sebelumnya seperti Jari Matika misalnya yang berbasis angka 5. Metode Jemarika ini adalah pengembangan notasi perhitungan berbasis 10 yang berhasil ditemukan dan dikembangkan oleh Yuli Ari Wibowo setelah melakukan serangkaian proses uji coba mengenai tips dan trik perhitungan jari yang lebih cepat, mudah dan menyenangkan bagi para murid TK / SD sesuai dengan motto Jemarika itu sendiri.

Lelaki yang akrab dipanggil Mas Bowo ini memaparkan, bahwa pada prinsipnya pelajaran Matematika itu sejatinya mudah dipelajari dan menyenangkan bagi anak-anak usia TK maupun yang diduduk di Sekolah Dasar tanpa harus merasakan ketegangan dalam proses belajar mengajar di ruang kelas dan juga saat mengerjakan tugas PR nya di rumah bersama orang tuanya.
“Sebetulnya yang kami terapkan dengan metode berhitung dengan pola Jemarika ini, adalah bagaimana anak-anak ini mampu menguasai pelajaran Matematika itu dengan cepat, mudah, cerdas serta menyenangkan bagi setiap individu para murid dan begitu pula dengan gurunya. Sehingga suasana proses belajar mengajar itu berjalan dengan baik sesuai apa yang diharapkan bersama.” ungkapnya. (Senin, 14/10/2024).
Metode pembelajaran sistem Jemarika tersebut dikatakan mudah karena cara berhitungnya menstimulasi otak anak untuk berfikir logika secara baik dan benar, bukan dengan cara menghafal sehingga lebih mudah dipahami. Metode Jemarika juga lebih cepat dipraktekkan oleh para anak didik hanya menggunakan jemari tangannya yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan motoriknya. Anak-anak juga menjadi lebih cerdas dalam berhitung dengan jari tanpa harus menggunakan rumus serta alat bantu seperti kalkulator, sempoa dan lainnya. Dengan penerapan metode hitung Jemarika ini dapat menghadirkan suasana yang menyenangkan dan aktif berinteraksi antara murid dan gurunya.
Meski cara berhitung cepat dengan jari ini pernah ada sebelumnya, namun masih terdapat kekurangan karena metode hitungnya masih berbasis 5. Sementara metode Jemarika berbasis 10. Sehingga atas dasar itulah yang menjadikan inspirasi Mas Bowo untuk mengembangkan metode hitung cepat ala Jemarika ini.
” Untuk lebih jelasnya, Insya Allah dalam waktu dekat ini, kami akan mengadakan workshop dan kursus reguler untuk para murid dan guru tentang aplikasi metode hitung Jemarika. Nanti kami umumkan waktu dan tempat pelaksanaannya melalui media massa maupun di media sosial.” pungkasnya.
Untuk diketahui bahwa Lembaga Pelatihan dan Keterampilan Swasta (LPKS) Jemarika ini dibawah naungan Yayasan Amal Peduli Haji AbduL Rauf Silondae (APHRS) yang berkedudukan di Kendari.Sulawesi Tenggara
(R. Purnawan)