Jangan Sampai Suara Generasi Muda Hilang di Tengah Megahnya Upacara

163

Pemda Konkep, Peringati Sumpah Pemuda

KONKEP, KARYASULTRA.ID

28 Oktober seakan telah dijatah untuk para pemuda Indonesia. Momentum pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 Silam, yakni perkumpulan golongan yang menggelari dirinya sebagai pemuda-pemudi yang berasal dari ujung merauke hingga ufuk sabang di Jakarta lalu, melahirkan gebrakan besar, yakni komitmen kebangsaan yang energinya masih terasa hangat hingga 95 tahun ini, tepatnya 28 Oktober 2023. Gebrakan besar yang dihasilkan oleh perkumpulan pemuda tersebut dikenal dengan sumpah pemuda.

Energi Sumpah Pemuda sudah terasa sejak beberapa hari menjelang tanggal 28 Oktober disetiap tahunnya. Deretan spanduk di bahu jalan sebagai ucapan selamat atas peringatan komitmen kebangsaan menjamur hampir disepanjang jalan diseluruh Indonesia. Dashboard sosial media lembaga pemerintah  penuh dengan ucapan yang sama, termasuk halnya pada Konawe Kepulauan, pulau kelapa berjarak 3 jam dari Kota Lulo, Kendari.

Pagi itu, 30 Oktober 2023. Arus lantas poros Langara-Lampeapi ramai dengan kendaraan bermotor yang dikendarai orang-orang berbatik biru bercorak emas yang teridentifikasi sebagai Lambang Korpri. Tak hanya itu, berbagai seragam kedinasan lain juga turut meramaikan jalan yang yang dilewati Bupati dan jajarannya.

Pukul 07.00 Wita, seluruh Oorganisasi Perangkat Daerah (OPD) telah berjajar rapih menghadap kantor megah Bupati Konkep. Terlihat pula para pimpinan instansi dan lembaga, duduk berdampingan dibelakang orang nomor satu di pulau kelapa itu. TNI, POLRI, Kepala Dinas hingga pejabat kecamatan turut hadir dalam Upacara Peringatan Sumpah Pemuda yang digelar Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan, di Lapangan Kantor Bupati.

Sebagaimana lazimnya pada instansi pemerintah, upacara dilakukan dengan susunan yang telah tertata sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Tidak ada agenda yang spesial dalam upacara peringatan penerus bangsa tersebut. Upacara dimulai  dengan masuknya seorang ASN yang bertugas pada Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL-PP) Daerah Konawe Kepulauan yang didapuk sebagai pemimpin upacara, pengibaran Sang Saka Merah-Putih oleh tiga orang Pasukan Pengibar Bendera perwakilan dari SMAN 01 Wawonii Barat, dilanjutkan dengan pembacaan teks Pancasila dan UUD 1945, dibacakan pula Keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928 sebagai simbolik peringatan Sumpah Pemuda.

Salah satu hal yang dapat disorot pada upacara peringatan sumpah Pemuda Konawe Kepulauan tahun ini yakni amanat pembina upacara, yang dalam hal ini dibawakan langsung oleh Bupati Konawe Kepulauan yang berdiri menggunakan pakaian Korpri, dihadapan para peserta upacara membacakan teks Sambutan Menteri Pemuda Dan Olahraga RI.

Dalam pidatonya, beliau menyampaikan bahwa “Pemerintah Republik Indonesia telah membuka luas partisipasi pemuda-pemudi generasi muda Indonesia. Inklusivitas dalam ekosistem kolaborasi lintas generasi telah membangun optimisme kolektif bahwa sekarang pemuda-pemudi mendapatkan tempat terhormatnya dalam pembangunan nasional”

Hal tersebut tentunya tidak dapat ditelan mentah begitu saja, melainkan harus dibuktikan dengan korelasivitas antara orasi yang disampaikan dengan fakta di lapangan. Tak terkecuali perspektif yang timbul dikalangan Pemuda sebagai objek utama kepemudaan itu sendiri.
Sejujurnya pelibatan Pemuda dalam berbagai aspek Pembangunan Daerah merupakan hal yang krusial. Pelibatan dalam segala aspek harus menjadi sorotan utama, mulai dari hal terkecil hingga hal tak terbatas.

Sayangnya dalam peringatan Sumpah Pemuda yang di inisiasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Konkep, hanya terdapat segelintir pemuda golongan remaja yang diikutsertakan pada ajang penguatan kapasitas pemuda itu sendiri.
Berdasarkan klarifikasi langsung oleh Bupati Konkep, ia mengungkapkan bahwa hal tersebut terjadi dikarenakan kepadatan agenda instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Konkep belakangan ini, sehingga megakibatkan adanya ‘kelupaan’ atau klaim ‘tidak sempat’ dalam memaksimalkan pelibatan pemuda pada ajang Kepemudaan.

“Beberapa waktu belakangan ini, kami disibukkan dengan berbagai kegiatan dan program, sehingga kami belum bisa memaksimalkan pelibatan pemuda dalam peringatan (Sumpah Pemuda 2023) tadi,” kata Amrullah.

Sesungguhnya hal ini dapat saja dianggap sebagai momentum biasa, jika menghendaki hal yang baru saja terjadi berhenti disini saja. Publik dapat beranggapan bahwa momentum ini tidak begitu penting dalam hal penguatan kepemudaan dalam peningkatan kapasitasnya, hal ini tidak perlu diperpanjang apalagi dipermasalahkan sebab dapat dilihat kontribusi Pemda dalam mendorong peningkatan kompetensi pemuda pada aspek lain.

Namun jika diperhatikan dari sudut esensialitas, ketidak terlibatan pemuda dalam peringatan ini seakan menyiratkan minimnya perhatian Pemda pada kaum pemuda. Bagaimana tidak, momentum bertajuk pemuda, tidak diisi oleh pemuda diluar dari kalangan ASN.

Terlepas dari hal itu, pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan tercatat telah melakukan berbagai upaya dalam mendorong kemajuan kalangan pemuda, mulai dari aspek finansial, pendidikan, hingga aspek pemberdayaan. Hal tersebut terlihat dari peningkatan jumlah penerima beasiswa pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi, dan jumlah lulusan perguruan tinggi yang terus bertambah.

Pemerintah juga mangklaim telah memaksimalkan jumlah investasi yang masuk ke wilayah pulau kelapa ini. Pertambangan yang ada saat ini merupakan salah satu bentuk dari investasi yang masuk. Saat ini pula pada bidang investasi, tengah dipersiapkan investasi mengenai pengelolaan kelapa, salah satu sumber daya yang paling melimpah di semenanjung Wawonii.

Pada kesimpulannya, peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober sebagai peringatan akan pentingnya peran generasi muda dalam membangun bangsa. Meskipun Pemda telah melakukan upaya pemberdayaan pemuda melalui beasiswa dan investasi, ketidakpartisipasian pemuda dalam peringatan Sumpah Pemuda tetap menjadi sorotan. Pemerintah diharapkan untuk lebih memperhatikan dan melibatkan generasi muda dalam setiap aspek pembangunan daerah untuk memastikan masa depan yang lebih cerah. Dengan demikian, semangat Sumpah Pemuda tetap terasa hangat dalam usia bangsa yang semakin matang.

Laporan: Ardi Wijaya
Editor: Kalpin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here