Ishak Ismail Tepis Pernyataan Ali Mazi Soal Kredit Macet

402
Ishak Ismail,Dalam konferensi pers yang dihadiri wartawan cetak dan online

KENDARI, KARYASULTRA.ID-Ramainya pemberitaan terkait kredit macet sang Kontraktor berbendera PT Resky Ilham Bersaudara (RIB) membuat pimpinannya angkat bicara. Sang Kontraktor skala besar tersebut yakni atas nama Ishak Ismail. Menanggapi hal ini, Ishak gelar konferensi pers di rumahnya Kota Kendari, Selasa malam (12/8/2019).

Ishak melakukan hal ini demi menepis pernyataan Gubernur Sultra, Ali Mazi. Dimana sebelumnya orang nomor satu di Sultra itu meminta pengacara negara dalam hal kejaksaan mengusut kredit macet Ishak Ismail.

Dalam konferensi pers yang dihadiri wartawan cetak dan online ini. Ishak dengan tegas mengatakan tidak ada kredit macet. Sebab sampai saat ini juga tidak ada hartanya yang disita pihak Bank Sultra. Bahkan semuanya berjalan lancar dan tidak ada masalah. Bahkan sebaliknya, pihak Bank penjamin mendapat keuntungan besar dari perusahaannya.

“Saya panggil kawan-kawan pers agar ini tidak jadi fitnah yang berujung pembunuhan karakter yang dilakukan Gubernur Sultra yang gagal paham,” katanya dengan nada tinggi.

Ishak menjelaskan, yang terdaftar sebagai debitur di Bank Sultra itu adalah atas nama PT RIB dimana direktur perusahaan adalah dirinya. Kemudian perusahaan ini sudah lama jadi debitur sejak 10 tahun lalu. Nah status kreditnya adalah kredit proyek, dinamai stand bay loan yang artinya hanya bisa diberikan kepada perusahaan yang memiliki kontrak proyek dan dapat dipercaya alias kredibel. Dana ini juga hanya bisa diambil jika proyek akan berjalan.

“Jadi selama 10 tahun jadi debitur BPD Sultra tidak ada masalah. Bahkan perusahaan kami jadi penyumbang atas majunya Bank plat merah ini. Platform kredit yang di soal Ali Mazi yakni Rp 30 milyar. Nah disinilah gagal pahamnya itu gubernur. Masa kredit masyarakatnya yang baik-baik ini dia urusi. Inikan memunculkan pertanyaan besar. Apakah karena saya tidak dukung dia saat pencalonannya? Apakah karena saya di PDIP lalu dia di Nasdem? Ataukah saya berteman baik dengan Wakilnya Lukman Abunawas ataukah karena dia mau datangkan kontraktor dari luar Sultra? Saya juga heran dan bertanya-tanya kok dia urusi sampai memerintahkan kejaksaan usut kredit saya,” katanya keheranan.

Kontraktor yang dikenal dengan sebutan Anak Lorong Kendari ini menambahkan, plafon kredit jumlahnya Rp 30 milyar. Tentu dengan begitu maka jaminan proyek dan jaminan harta harus lebih dari itu agar pihak Bank mau kasih kredit. Kemudian nilai proyek yang dijaminkan ada sekira Rp 100 milyar. Nah tiap termen atau pencairan proyek selalu di stor ke Bank untuk membayar bunganya. Bahkan satu dua hari ini akan disetorkan lagi ke Bank Sultra senilai Rp 2 milyar. Lantas dimana kredit macetnya.

Sementara persoalan termen yang tidak terpotong itu terjadi saat adanya pergantian direksi dan posisi di akhir tahun 2018. sehingga pada termin saat itu tidak terpotong.

Namun Ishak Ismail menegaskan, di awal tahun 2019 diirinya telah melakukan pembayaran dan sampai saat ini terhitung sudah Rp 7,4 miliar yang sudah ia bayarkan dari Rp 21 miliar kreditnya.

Suami Nirna Lacmuhdin ini juga menyesalkan pihak Bank yang tidak menjaga nama baik debitur. Bahkan mereka seakan dengan mudah membeberkan posisi kredit perusahaannya. Ini tentu menabrak UU Perbankan. Kemudian ditambah-tambah lagi komentar Gubernur yang gagal paham. “Saya klarifikasi saja biar tidak jadi fitnah dan biar Gubernur tidak gagal paham lagi. Harusnya dia (Gubernur,Red) menjaga kontraktor lokal seperti saya ini. Sebab saya ini berasal dari Sultra. Jangan malah terkesan mau dimatikan lalu dia bawalah kontraktor dari Makassar,” tudingnya.

Ishak lantas menyebut beberapa proyek raksasa yang dimenangkannya tidak berasal dari proyek APBD Provinsi Sultra. “Ada tiga kabupaten proyek saya sementara berjalan dan nilai hampir seratus milyar Kemudian ada proyek dari kementrian serta proyek dalam kota Kendari yang angkanya mencapai ratusan milyar juga,” urainya.

“Saya berjanji akan lunasi kredit saya tahun ini di Bank Sultra. Saya juga berfikir lagi, apakah nantinya akan membangun kerja sama lagi dengan Bank ini. Jadi itulah sekelumit kredit proyek saya yang di obok-obok orang gagal paham,” katanya.

Laporan: Kalpin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here