KONUT, KARYASULTRA.ID-Mengisi kekurangan tenaga pendidik di setiap sekolah bukanlah persoalan remeh. Selain memastikan kompetensinya yang mempuni, guru juga harus dijamin kesejahteraannya. Hal inilah yang jadi bahan perhatian Pemerintah Kabupaten Konawe Utara (Konut) dalam mengambil kebijakan penganggaran.
Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) anggaran Rp 10 miliar lebih telah tersedia untuk 746 guru honorer. Tujuh ratusan guru tersebut tersebar di tingkat TK, SD dan SMP.
Kepada Wartawan Karyasultra.id, Kadis Dikbud Konut, Lapeha menjelaskan, keberadaan tenaga guru honorer sangat membantu melancarkan proses belajar mengajar. Sebab keberadaan guru ASN masih sangat terbatas. Untuk itu diharapkan hadirnya guru honorer dapat memacu kemajuan dunia pendidikan di Bumi Oheo.
Lapeha mengatakan, kenaikan gaji honorer dilakukan secara bertahap sejak tahun 2017. Hal ini juga berpedoman terhadap jumlah APBD Konawe Utara. Ia menyebut, syarat menjadi tenaga guru honorer harus bergelar Sarjana dan memiliki sertifikat akta mengajar serta di prioritaskan anak daerah.
“Jadi untuk kepedulian pemda terhadap Para Guru Honorer tiap tahunya selalu memberikan kenaikan Gaji semenjak tahun 2017 Rp(350), 2018 (500), 2019 (750), 2020 (1 juta), 2021 (1.250),” jelasnya.
Asriadi, saalah Satu honorer SDN 1 Oheo yang sudah mengabdi selama tiga tahun mengucapakn syukur atas penghargaan kepada tenaga pendidikan. Ia berkomitmen akan menjalankan tugas pengabdian dengan penuh rasa tanggung jawab.
“Alhamdulillah puji syukur kepada Pemda Konut yang sudah memberi gaji. Meski pembayaran gaji disalurkan tiap triwulan kami tetap bersyukur. Pembayarannya melalui Bank BNI,” ungkap Asriadi Honorer SD Negri 1 Oheo.
Laporan: Sulham Tepamba