Hibahkan Gaji Demi Generasi Emas

152
Calon bupati Konkep, Amrullah-Andi Muh Lutfi saat berdoa usai kampanye dialogis di Desa Tekonea Raya.

KONKEP, KARYASULTRA.ID- “Jangan pelintir atau menghujat niat baik saya menghibahkan gaji. Jika kalian berkenan dan siap maka silahkan juga calon Bupati lainnya menghibahkan gajinya. Jadilah pribadi yang tidak picik dan licik dalam berfikir dan berucap,” ujar H Amrullah saat menggelar kampanye terbatas.

Amrullah menjelaskan bahwa niat baiknya menghibahkan gaji di periode pertama menjadi bupati untuk membantu pelajar Wawonii melanjutkan pendidikan di jenjang perkuliahan adalah bentuk pertanggungjawaban memajukan sumber daya manusia. Niat baik ini juga kembali ia lontarkan saat menggelar deklarasi dihadapan sepuluh ribuan pendukungnya di lapangan terbuka halaman Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD). “Saya hibahkan seratus persen gaji saya untuk generasi emas Wawonii,” ujarnya lantang yang diikuti tangis haru pendukungnya.

Bapak tiga anak ini menjelaskan alasan kuat niat baik menghibahkan gaji ketika diberi amanah menjadi bupati di periode ke dua. “Saya jelaskan, gaji bupati itu Rp 6 jutaan. Kemudian ada pendapatan lainnya seperti perjalanan dinas serta tunjangan lainnya dan ini sudah cukup menghidupi saya. Apakah salah saya ikhlas hibahkan gaji? Tentu hanya orang yang dengki yang menganggap salah. Bukankah seorang pemimpin harus selesai dengan dirinya sebelum menyatakan maju bertarung. Dan saya sudah bersyukur atas nikmat terhadap gaji istri, gaji PNS anak saya serta nikmat lainnya. Untuk itulah saya ingin mengabdi totalitas di bumi Wawonii yang sama kita cintai ini,” ucapnya dengan nada tenang kepada para pendukung dan simpatisan di setiap kesempatan kampanye terbatas.

Alumni Magister Tehnik Sipil di Universitas Gadjah Mada (UGM) ini juga menjelaskan. Selama 4 tahun bergulir program beasiswa Wawonii Cerdas telah dinikmati 1800 mahasiswa. Mereka adalah harapan yang akan kembali bangun daerah ini. Tiap tahun Rp 6 milyar mengalir dan dinikmati langsung generasi emas Wawonii di bangku perkuliahan. Apakah dana besar ini cukup? Belum cukup, masih ada beberapa generasi belum tersentuh, olehnya itu gaji seratus persen harus dihibahkan. “Kenapa ini saya lakukan? Karena saya tidak ingin lihat generasi kita terputus cita-citanya hanya karena soal biaya. Saya yakin kelak nanti akan banyak generasi bergelar magister, doktor dan bahkan profesor,” ujarnya dengan nada semangat.

Amrullah juga menjelaskan, fokus pembangunan di periode pertama adalah membuka keterisolasian berupa membangun jalan. Dalam membangun jalan memerlukan anggaran besar. Tiap pengaspalan 1 kilometer memerlukan biaya Rp 3 milyar lebih. Alhamdulillah sampai akhir satu periode sudah berhasil di aspal setengahnya jalan lingkar. “Insya Allah ketika di periode ke dua maka seluruh panjang jalan lingkar sudah teraspal semua,” katanya yang disambut tepuk tangan.

Amrullah kembali menegaskan, semua sektor baik potensi pertanian, perkebunan, perikanan, pariwisata, pendidikan, serta hal lainnya telah tersentuh. “Saya tidak terbiasa berjanji tapi ketika itu demi kebaikan daerah ini maka apapun akan saya wujudkan,” terangnya.

Redaksi/Kalvin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here