- Penuhi Kebutuhan Pasien dan Rumah Sakit Berhemat
KENDARI-KARYASULTRA.ID
Orang sakit butuh perhatian dan penanganan medis secara cepat. Jika telat maka nyawa taruhannya. Dua tahun terakhir ini akibat bencana non alam berupa virus Corona telah merenggut banyak nyawa karena virus berhasil memutus fungsi pernapasan. Akibatnya banyak pasien kekurangan oksigen disebabkan kurangnya pasokan ketersediaan tabung oksigen.
Menyikapi hal tersebut, guna memenuhi kebutuhan dasar pasien sesak nafas maka organisasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyerahkan bantuan berupa satu unit mesin generator oksigen ke RSUD Kota Kendari.
Penyerahan dilakukan oleh Ketua Kadin Sultra, Anton Timbang, dan diterima langsung Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, di RSUD Kendari pada Rabu (5/10).
Direktur RSUD Kota Kendari, Sukirman, dalam sambutanya mengaku sangat amat bersyukur dengan bantuan tersebut. Pasalnya, selama ini RSUD Kota Kendari belum mempunyai alat yang harganya mencapai Rp 2,4 M itu.
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit, pihaknya harus membeli oksigen per tabung setiap hari ke pihak ke tiga atau penyedia oksigen. Dimana dalam setiap hari rumah sakit membutuhkan kurang lebih sekitar 40 tabung per hari.
“Kebutuhan oksigen kami setiap hari itu sekitar 40 tabung. Alhamdulillah dengan alat generator oksigen bantuan Kadin Sultra ini sesuai kapasitasnya mampu memproduksi sekitar 48 tabung dalam sehari, artinya ini sangat membantu sekali,” jelas Sukirman.
Lebih lanjut Sukirman menjelaskan bahwa setiap tahunnya pihak rumah sakit menganggarkan kurang lebih Rp 1 M per tahun hanya untuk membeli oksigen.
“Artinya dengan adanya mesin ini kita bisa hemat kurang lebih Rp 1 M per tahun. Ini sangat-sangat membantu kami dalam sisi pengeluaran,” katanya.
Sementara itu, Ketua Kadin Sultra, Anton Timbang, dalam sambutanya mengatakan bahwa mesin tersebut merupakan hibah dari Kadin Indonesia. Salah satunya disalurkan ke wilayah Sultra.
RSUD Kota Kendari dipilih sebagai penerima bantuan hibah mesin generator mengingat rumah sakit tersebut merupakan rujukan warga Kendari maupun luar Kota Kendari.
Selain memberikan bantuan berupa mesin, Kadin Sultra juga menyiapkan garansi selama dua tahun, termasuk spare part dan perawatannya.
“Intinya kami ingin berbuat apa yang bisa kami perbuat untuk warga Kota Kendari khususnya dan warga Sulawesi Tenggara pada umumnya,” tegas Anton.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, dalam sambutannya juga menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga atas bantuan tersebut karena sangat membantu rumah sakit dalam memberi pelayanan kepada masyarakat.
“Tidak ada ucapan yang pantas kami sampaikan selain rasa hormat dan penghargaan sebesar-besarnya kepada Kadin, terkhusus kepada Ketua Umum Bapak Anton Timbang atas bantuan tersebut,” kata Sulkarnain.
Sulkarnain bercerita tentang suatu peristiwa di RSUD Kota Kendari dan kaitannya mengapa bantuan generator oksigen tersebut sangat membantu.
Pada saat itu, kata Sulkarnian, sekitar pukul 02.00 WITA direktur rumah sakit Sukirman menelfon dirinya dan melaporkan bahwa stok oksigen sangat menipis, dan jika pasien Covid normal stoknya hanya cukup selama tiga hari.
Namun, jika terjadi lonjakan pasien Covid, maka stok oksigen hanya cukup untuk satu hari saja.
Dan sebelum laporan menipisnya stok oksigen dilaporkan oleh direktur rumah sakit, Sulkarnain bilang dia baru-baru membaca sebuah peristiwa di salah satu rumah sakit di Jawa kehabisan stok oksigen yang menyebabkan kematian massal.
“Bayang-bayang peristiwa di Jawa itu membuat kami ketar-ketir pada saat itu,” kisah Sulkarnain.
Tak ingin peristiwa di Jawa terulang di Kendari, maka pada waktu subuh itu juga dia memerintahkan agar mencari stok oksigen.
“Akhirnya kami dapat informasi PT VDNI punya alat pembuat oksigen yang oleh kami bisa diolah menjadi oksigen medis,” lanjut Sulkarnain.
Sulkarnain mengatakan kisah yang ia ceritakan itu adalah gambaran betapa penting dan bermanfaatnya generator oksigen yang diberikan Kadin Sultra ke RSUD Kota Kendari.
“Selain sangat membantu dalam hal penyediaan stok oksigen, alat itu juga sangat membantu dalam hal pengeluaran, dimana rumah sakit bisa menghemat sampai Rp 1 M per tahunnya,” pungkas Sulkarnain.