LANGARA, KARYASULTRA.ID-Enam tahun terakhir pasca pulau Wawonii menjadi Kabupaten Konawe Kepulauan cukup menggelisahkan namanya. Iya, nama Wawonii perlahan redup dengan nama Konawe Kepulauan. Kegelisahan inilah yang membuat pemerintah setempat bergerak mengganti nama Kabupaten Konawe Kepulauan menjadi Kabupaten Pulau Wawonii.
Tahapannya sudah dimulai dengan menggelar sosialisasi perubahan nama di tujuh kecamatan. Dalam sosialisasi diharapkan terjadi kesamaan persepsi dan gerak guna melancarkan perubahan nama ini. Bahkan bupati Konkep, Ir H Amrullah MT terjun langsung memimpin jalannya sosialisasi. Dalam sosialisasi dibubuhkan tanda tangan masyarakat sebagai bentuk keseriusan merebut kembali nama Wawonii yang tergerus nama Konkep.
Sesuai rencana, setelah tahap sosialisasi selesai. Maka tim khusus percepatan perubahan nama akan mempersiapkan segala sesuatunya, baik itu naskah akademik dan syarat lainnya. Kemudian akan diajukan ke DPRD Konkep untuk dibahas dan disahkan secara kelembagaan. Selanjutnya akan diserahkan ke gubernur Sultra dan DPRD Sultra untuk dibahas lebih lanjut. Tahap akhir akan dibawa ke pusat untuk secepatnya diresmikan perubahan nama ini.
Bupati Konkep H. Amrullah Dalam sambutannya mengatakan, jika merefleksi perjuangan para pendahulu untuk menjadikan pulau Wawonii sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB), penuh dengan suka dan duka. Semangat yang dibangun pada saat itu adalah semangat perjuangan dan persatuan menuju perubahan, baik dari segi infrastruktur, sarana prasarana, dan pelayanan publik.
Hingga pada akhirnya perjuangan tersebut berbuah manis melalui pemekaran daerah yang ditandai dengan lahirlah Undang-undang Nomor 13 tahun 2013 tentang pembentukan daerah Kabupaten Konawe Kepulauan.
“Hari ini kembali saya ungkapkan agar kita tidak melupakan sejarah peradaban daerah kita. Sebagaimana kata Bung Karno jangan pernah melupakan sejarah. Salah satu bentuk upaya kita untuk tidak melupakan sejarah adalah merubaha nama Konkep manjadi kabupaten pulau Wawonii. Sebab, pulau Wawonii ini sudah terdaftar dan tercatat di peta dunia, bahkan dari zaman penjajahan Belanda hingga saat ini masih tercatat sebagai pulau Wawonii,” ujarnya.
Perubahan nama daerah tersebut lanjutnya, untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Wawonii.
“Sejujurnya secara pribadi dan atas nama pemerintah daerah tidak menghendaki jika identitas kita yang sesugguhnya hilang secara perlahan,” katanya.
Amrullah kemudian meminta doa dukungan seluruh elemen masyarakat. “Insya allah pasca dari sosialisasi ini akan diparipurnakan di DPRD, dan diteruskan ditingkat Provinsi dan Kemendagri,” pungkasnya.
Saat dialog dibuka antar pemerintah dan masyarakat, salah satu tokoh masyarakat asal Desa Tekonea Djamaludin mengatakan, perubahan nama Kabupaten Konawe Kepulauan menjadi Pulau Wawonii adalah langkah yang harus diapresiasi, mengigat langkah tersebut ialah salah satu bentuk upaya untuk mengembalikan identitas dan kearifal lokal daerah.
“Pada dasarnya kami sebagai masyarakat secara penuh mendukung wacana perubahan tersebut. Tidak hanya itu, saya juga berharap sebagai masyarakat jangan pernah kita biarkan pemerintah kita berjuang sendiri. Karena berbicara nama pulau Wawonii adalah tanggungjawab bersama baik pemerintah maupun masyarakat, semoga Allah SWT memberikan ridhanya kepada kita semua,” harapnya.
Penulis: Kalpin