KENDARI,KARYASULTRA.ID – Dalam upaya percepatan dan sinergitas pembangunan pariwisata Sulawesi Tenggara (Sultra) serta membangun komitmen kerjasama Pentahelix kepariwisataan, Dinas Pariwisata (Dispar) Sultra menyelenggarakan kegiatan “Workshop Jurnalis Sadar Wisata” selama tiga hari berturut sejak tanggal 18 sampai dengan 20 November 2020 bertempat di Hotel Claro, Kendari
Kegiatan workshop ini melibatkan puluhan jurnalis dari berbagai media elektronik dan juga media daring (online) serta pemateri yang berkompetensi di bidang kepariwisataan. Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata, Dispar Sultra, Erwin Tahir menjelaskan bila kegiatan workshop komunitas jurnalis ini bertujuan untuk mempromosikan dan mengenalkan ragam pariwisata yang ada di Sultra kepada khalayak umum dan juga kepada wisatawan yang ingin berkunjung ke Sultra.
“Peran kerjasama dari rekan-rekan media sangat kami butuhkan untuk mengenalkan potensi pariwisata yang ada di Sultra kepada masyarakat dan juga wisatawan, terutama beberapa destinasi unggulan yang terdapat di beberapa wilayah yang ada di Sultra seperti Pulau Bokori, Pantai Toronipa, Wakatobi, Danau Napabale dan lain sebagainya. Disinilah peran media dibutuhkan.” Kata Erwin Tahir. Jum’at (20/11/2020).
Sebelumnya Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Sultra, Ir. Hugua memaparkan tentang eksistensi dan peran media terhadap pembangunan dan kemajuan pariwisata daerah sebagai bagian dari Pentahelix Pariwisata.
“Peran media sendiri dalam bidang pariwisata berfungsi sebagai influencer atau sebuah institusi yang bisa memengaruhi orang lain agar mau berkunjung ke setiap destinasi wisata yang ada di Sultra ini. Banyak potensi wisata unggulan di Sultra ini yang begitu unik dan mendunia dan itu harus dipublikasi oleh media, baik media konvensional, media online dan juga media sosial.” kata Hugua di sela pemaparan materi kepariwisataan. Rabu (18/11/2020).
Pentahelix kepariwisataan adalah gabungan lima unsur penting dalam pembangunan pariwisata yaitu unsur pemerintah, industri, akademisi, media dan masyarakat. Kelima unsur tersebut wajib bersinergi dalam proses pengembangan kepariwisataan ke arah yang lebih lagi baik kedepannya