Dua Jam Diuji PWI, Ali Mazi Raih Predikat Cumlaude

177

Diserahkan oleh Ketum PWI Pusat pada peringatan HPN 9 Februari 2023 yang dihadiri Presiden.

MEDAN, KARYASULTRA.ID

Gubernur Sultra, Ali Mazi tampil memaparkan kinerjanya memimpin Sultra dan caranya bermitra dengan Pers. Selama dua jam Ali Mazi berbicara dihadapan 10 panelis yang menguji makalahnya yang bertajuk “Peran dan dedikasi mendorong kebebasan pers dalam mewujudkan percepatan pembangunan daerah”.

Saat pemaparan, Gubernur dua periode ini ternyata pernah merengkuh kehidupan dunia kewartawanan. Profesi tersebut digelutinya bersama Wartawan senior almarhum BM Diah. Bahkan Ali Mazi menduduki posisi tertinggi dalam jajaran komisaris di harian Merdeka. Hal inilah yang membuat Ali Mazi paham betul kerja-kerja kewartawanan. Menurutnya, tidak ada orang besar tanpa ada peran baik pers. Olehnya, ketika menjadi pemimpin maka dia melibatkan dan membuka diri kepada wartawan. “Saya siap di kritik, sebab hal itu menjadi evaluasi untuk perbaikan,” kata Ali Mazi dihadapkan panelis.

Ali juga memaparkan tentang lima poin peran pers yang terdiri dari fungsi informasi, pendidikan, kontrol sosial, hiburan dan fungsi ekonomi. Untuk menjalankan fungsi besar tersebut maka dibutuhkan Wartawan yang kredibel teruji kompetensinya. Wartawan bicara fakta dan menulisnya dengan terang benderang tanpa ada tendensius.

Ali Mazi juga mengajak semua pihak agar bertabayyun ketika mendapat informasi sebab diera digital bertebaran informasi kebohongan. Olehnya Pers lagi-lagi diharapkan menjadi penjaga kebenaran atas semua serbuan informasi yang menyesatkan. Pers kata Ali, mesti meniru Wartawan Profetik yakni wartawan kenabian yang shidiq, amanah, tablig dan fathonah.

Menjelang di masa akhir kepemimpinannya di bulan September 2023 ini, telah banyak kerja-kerja Wartawan yang mengambil peran turut serta membangun Sultra. “Saya sudah membangun perpustakaan sebagai tempat paling tepat untuk menguatkan Literasi masyarakat Sultra. Orang hebat dan pintar kebanyakan baca buku bukan tongkrongan handphonenya. Lalu saya sudah bangun tol Kendari-Toronipa. Saya juga membangun rumah sakit jantung. Semua pembangunan saya di kontrol pers dan saya juga libatkan pers,” terangnya, Rabu (8/2/2023) hotel JW. Marriot.

Usai pemaparan, para panelis memberikan tanggapan dan pertanyaan. Ali Mazi menjawab satu per satu dengan baik. Ali Mazi menegaskan bahwa menghadapi ragam pemikiran Wartawan harus dengan hati bersih dan pikiran jernih.

Di Sultra, berdasarkan hasil survei indeks kemerdekaan pers (IKP) tahun 2018 yakni 76,30 persen dan naik lagi tahun 2019 84,84 persen. Ini menunjukkan bahwa harmonisasi dengan pemerintah dan semua elemen berjalan dengan baik.

Akhirnya para panelis memberikan nilai Cumlaude. Anugerah Pena Emas merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan PWI. Selama berdirinya PWI, penghargaan ini masih terbilang sedikit di seluruh Indonesia dan bahkan baru belasan Gubernur yang mampu meraihnya.

Penulis : Kalpin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here