LANGARA, KARYASULTRA.ID-Hadirnya perusahaan pertambangan di pulau Wawonii mendapat respon positif dan juga respon negatif. Namun bagi mereka yang melihat peluang bisnis ini langsung menangkap dan membuka usaha. Berbagai usaha yang kini digeluti masyarakat lingkar tambang yakni membuka usaha Depot air minum, membuka konter penjualan pulsa dan berdagang sembilan bahan pokok.
Salah satu warga yang membuka depot air minum, Wawan. Pria satu anak ini mengaku membuka usaha Depot air minum setelah adanya bantuan Desa Terang yang disediakan pihak perusahaan tambang PT Gema Kreasi Perdana (GKP). Menurut Wawan, sebelumnya, perkampungannya belum memiliki listrik dari PLN sehingga tidak ada gairah membuka usaha.
“Alhamdulillah setelah adanya listrik dan jaringan telekomunikasi yang dibangun GKP sudah banyak yang terbuka peluang untuk membuka usaha. Salah satunya usaha air galon,” katanya saat ditemui di kediamannya belum lama ini.
Wawan menambahkan, usaha galon yang dirintisnya ini diberi nama Depot Aira. Depot miliknya berada di Desa Dompo-dompo Jaya dan sudah beroperasi sejak adanya listrik gratis dari perusahaan. Bahkan air galon yang dirintisnya merupakan penyuplai ke lokasi pertambangan.
“Harga per galon senilai Rp 8.000. Saat ini pihak perusahaan memesan air galon tiap harinya hampir 20 galon. Jadi sudah bisa dibayangkan berapa perbulan yang harus di suplai. Ini saja perusahaan belum beroperasi, apalagi nanti kalau sudah beroperasi pasti bertambah kebutuhan air galon yang di pesan,” ujarnya dengan nada semangat.
Sementara itu Humas PT GKP Marlion mengatakan, patut disyukuri dengan adanya program desa terang di Roko-roko Raya yang terdiri dari 5 desa sudah banyak usaha yang bisa dihidupkan masyarakatnya. Misalkan usaha depot air minum dan berjejenya kios-kios warga. Begitu juga di dua desa lainnya yang masuk lingkar tambang sudah merasakan listrik gratis dari program Desa Terang.
Perlu diketahui, saat ini ada dua depot air minum yang tiap hari menyuplai ke perusahaan. Bahkan seluruh juru masak di perusahaan merupakan emak-emak yang berasal dari warga setempat.
“Perusahaan kami bukanlah perusahaan kecil. Kami ingin buktikan bahwa perusahaan tambang GKP adalah perusahaan yang bergerak secara prosedural dan memiliki komitmen bagian dari majunya suatu daerah,” terangnya.
Laporan: Yermia