DPRD Konut Diminta Berhentikan Kapus Wawolesea

1605
Ketua Komisi C Samir dan Angoota DPRD Saat Menerima Staf Puskesmas Wawolesea Di ruangan Rapat Anggota DPRD.

WANGGUDU, KARYASULTRA.ID-Puluhan staf Puskesmas Wawolesea mendatangi kantor wakil rakyat Konawe Utara (Konut) guna mengadukan Kepala Puskesmas (Kapus) Wawolesea. Mereka tiba di kantor DPRD Konut, Senin (13/1/2020) pukul 14:00 Wita.

Kedatangan mereka diterima langsung pihak Komisi C selaku yang membidangi Kesehatan. Dalam aduan tersebut diungkap satu per satu masalah selama kepemimpinan Kapus Wawolesea, Asniwati SKM.

Menurut 37 staf Puskesmas Wawolesea yang turut menandatangani aduan ini menyebutkan bahwa sembilan masalah. Pertama adalah Kapusnya malas berkantor. Selanjutnya kemalasan ini berdampak terhadap pelayanan kesehatan yang tidak terbangun baik antar staf. Kemudian fasilitas kesehatan yang tersedia di Puskesmas tidak termanfaatkan secara maksimal. Ditambah lagi iklim kerja yang tidak bisa dibangun secara baik oleh Kapus.

“Jadi kami ini sudah tidak nyaman dengan kepemimpinan sang Kapus yang kami nilai tidak bisa memimpin satu organisasi kesehatan dalam hal ini Puskesmas. Olehnya kami minta kepada bupati Konut melalui wakil rakyat untuk segera mencopot Kapus kami. Kami sudah nyatakan dalam surat pernyataan ada 9 point’ yang jadi alasan utama kenapa sang Kapus (Asniwati SKM) untuk berhenti dari jabatan Kapus,” kata staf Puskesmas Wawolesea saat menyampaikan keluh kesahnya dihadapan DPRD Konut.

Surat pernytaan dan Tuntutan 9 Poin Staf Puskesmas Wawolesea yang di ajukan Ke DPRD Kabupaten Konawe Utara

Ketua Komisi C DPRD Konut, Samir yang menerima pegawai dan staf Puskesmas Wawolesea mengatakan akan menindaklanjuti aduan ini dengan cara melakukan hearing terhadap Kapus Wawolesea.

“Saya sudah terima tuntutan dan surat pernyataan yang di bawa ke DPRD tuntutan ini akan segera kita proses besok kita panggil kepala puskesmas dan dinas kesehatan untuk memberikan keterangan dari tuntutan yang masuk hari ini,” ujarnya.

Samir menjelaskan, sebagai pimpinan tertinggi di tingkat Puskesmas maka jabatan Kapus harus jadi pimpinan yang bisa diandalkan dan bisa mengayomi bawahannya. Semua elemen harus terbangun suasana kerja secara kekeluargaan karena ujung tombak pelayanan kesehatan ada di tingkat Puskesmas.

“Besok kita surati kapusnya dan Dinkes untuk hadir memberikan keterangan apa yang menjadi tuntutan hari ini, jika kapusnya tidak mau datang maka kami akan layang surat pemangilan kedua jika masih tidak koporatiif kita rekomendasi kapusnya kepada bupati untuk segera di ganti,” kata politikus Hanura ini.

Laporan: Sulham

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here