LANGARA, KARYASULTRA.ID-Rombongan tim penilai lomba Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) tiba di Kabupaten Konawe Kepulauan Sabtu (9/11/2019) sekira pukul 9:00 Wita melalui speed boat milik pemerintah setempat. Istrahat sejenak di rumah jabatan bupati sambil sarapan, rombongan menuju ke Kecamatan Wawonii Tenggara tepatnya di desa Wunse Jaya tempat lokasi lomba. Perjalanan menghabiskan waktu satu jam setengah. Tiba di Wunse Jaya, rombongan tim penilai dari provinsi Sultra di sambut Pelaksana Kepala Desa Wunse Jaya, Sahyudin serta pencat silat dan tarian.
Rombongan didampingi Bupati Konkep berjalan kaki menyusuri keindahan desa Wunse Jaya. Desa ini nampak indah, berbagai tanaman jangka pendek siap panen makin menambah nuansa hijaunya pekarangan rumah. Bahkan rumah-rumah warga nampak indah dengan balutan cat. Tiba di lokasi pertemuan bertempat dibibir pantai membuat suasana makin adem dengan tiupan angin sepoi-sepoi serta deburan ombak yang memberi pemandangan indah nan memukau.
Rombongan tim penilai dipimpin langsung Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Sultra, Andi Tenri Rawe. Dalam sambutannya, perjalanan hari ini dari Kendari tiba di ibukota Langara, lalu istrahat sejenak kemudian naik mobil sampai kesini satu jam lebih lamanya sangat melelahkan, namun semua ini terbayarkan setelah tiba di desa Wunse Jaya.
“Rombongan kami ini sebenarnya lelah diperjalanan tapi semuanya terbayarkan ketika tiba di Desa Wunse Jaya. Lokasi desa ini sangat indah, apalagi ada dibibir pantai yang memberikan suasana indah, angin sepoi-sepoi serta deburan ombaknya membuat kita makin semangat. Desa ini kelak harus dikembangkan jadi tempat wisata,” ujarnya saat membawakan sambutan.

Saat membacakan sambutan Gubernur Sultra Ali Mazi SH, Andi Tenri Rawe mengatakan, program p2wkss merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program strategis tersebut, memadukan pemerintah maupun swasta untuk bersama-sama mengentaskan kemiskinan dengan peran perempuan sebagai penggeraknya. “Nilai kesetaraan gender harus dijunjung tinggi. Peran perempuan harus ditingkatkan. Sudah banyak bukti, perempuan punya kapasitas yang tak kalah dengan kaum laki-laki. Olehnya perlu kerja sama yang baik,” katanya.

Menurutnya, Konkep ini, pernah juara satu P2WKSS tahun 2016 dimana saat itu diwakili Desa Noko. Kemudian juara tiga tahun 2017 yang diwakili Desa Tekonea. Nah, soga Desa Wunse Jaya bisa juara setelah dilakukan penilaian.
“Mudah-mudahan Konkep bisa mengukir prestasi dalam lomba P2WKSS tahun ini. Saya harap, kegiatan ini bukan seremoni belaka. Namun, pembinaan lanjutan lintas sektoral secara terpadu harus ditingkatkan. Utamanya peran perempuan sehingga bisa menjadi contoh bagi desa lain yang ada di daerah ini,” terangnya.
Bupati Konkep, Ir H Amrullah MT dalam sambutannya mengatakan, dahulu desa ini sangat terisolir. Untuk bisa sampai di desa ini harus menggunakan kapal kecil berupa Jonson alias perahu katinting.

“SyukurAlhamdulillah sejak saya jadi Kadis PU dan diberi amanah jadi bupati Konkep, maka desa ini sudah tidak lagi terisolir. Penetapan desa ini untuk mewakili Konkep dalam lomba, saya sendiri yang usulkan karena saya yakin desa ini miliki potensi luar biasa terutama masyarakat nya yang miliki sifat ramah dan penuh kekeluargaan,” ujarnya.
Harapannya, semoga Desa ini mampu jadi Jawara. Selanjutnya semoga warga desa Wunse Jaya makin menjaga nilai kebersihan, kekompakan, serta stile atau gaya hidup makin lebih baik.
Laporan: Kalpin