LANGARA, KARYASULTRA.ID-“Jangan kait-kaitkan isu tambang dengan pemilihan bupati tahun 2020,” begitu kata yang dilontarkan Bupati Konawe Kepulauan (Konkep) saat menerima demonstran anti tambang. Bupati Konkep, Amrullah tersulut adrenalinnya karena pendemo kait-kaitkan dengan pemilihan bupati. Amrullah pun mengawali kata sambutannya saat menerima pendemo dengan lebih duluan menegaskan jangan kaitkan demo tambang dan pemilihan bupati.
“Ingat, daerah ini mekar berkat perjuangan panjang dan bukti cinta kita semua. Jadi jangan ragukan kecintaan kami terhadap daerah ini,” katanya, Selasa (30/7/2019) saat menanggapi pernyataan demonstran yang mengatakan jangan kasih dua periode jika tak mampu tuntaskan soal tambang.
Belum juga Amrullah menjelaskan terkait kewenangannya mengenai hadirnya tambang. Eh malah para demonstran yang asyik duduk mendengar kata pembuka sang bupati, tiba-tiba koordinator lapangan (Korlap), Juslan ajak anggotanya yang ikut demo untuk meninggalkan sang bupati.
Sontak saja kepergian para pendemo ini menuai amarah. Tiba-tiba Sekretaris Daerah (Sekda), Cecep Trisnajayadi naik pitam dan teriak dengan lantang pulang saja sana. “Pulang saja kalau tidak mau diatur,” katanya emosi melihat tingkah pendemo yang tidak menghargai.
Empat puluhan pendemo ini benar-benar pergi meninggalkan lokasi demonstrasi di halaman perkantoran bupati. Mereka bergeser ke kantor DPRD Konkep. Setibanya di kantor wakil rakyat yang tidak jauh jaraknya dengan kantor bupati. Malah makin menuai rasa kecewa karena tak satupun wakil rakyat stay di kantor. Menurut Sekretaris Dewan (Sekwan), Muh Rijal. Para wakil rakyat sedang reses alias sedang turun lapangan menyerap aspirasi rakyat.
“Sebenarnya para wakil rakyat sudah menunggu para demonstran sejak kemarin, Senin. Bukan hari ini Selasa. Hal ini sesuai surat pemberitahuan aksi yang akan di gelar Senin (29/7) tapi sampai sore para wakil rakyat menunggu tidak muncul juga massa aksi. Hari ini tidak ada satupun anggota DPRD karena mereka sedang dilapangan serap aspirasi,” urainya dihadapan demonstran.
Demonstran melampiaskan kekecewaannya dengan cara menyegel kantor DPRD Konkep. Aksi demonstran berakhir menjelang sore hari. Massa aksi ini membubarkan diri dengan tertib dengan pengawalan ketat pihak kepolisian.
Massa aksi ini kembali ke titik kumpul di Mosolo Raya, Kecamatan Wawonii Tenggara. Demonstran yang terdiri dari masyarakat dan mahasiswa ini membawa bendera pergerakan mengatasnamakan Laskar Pemuda dan Mahasiswa Peduli Wawonii (LPMW). Dalam pernyataan sikapnya meminta beberapa poin kepada bupati agar turun lapangan menyelesaikan konflik di masyarakat lingkar tambang. Kemudian turun lapngan menghentikan aktifitas penambangan PT Gema Kreasi Perdana (GKP). Poin selanjutnya, demonstran meminta kejelasan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan izin terminal khusus (Tersus). Bahkan demonstran meminta agar dilakukan hearing dengan cara menghadirkan pihak perusahaan, masyarakat, serta anggota dewan dan bupati.
Sementara Humas, PT GKP, Marlion saat dihubungi via telfon selulernya menanggapi santai terkait aksi masyarakat. Marlion mengatakan, mereka yang demo itu bukan masyarakat lingkar tambang dari Desa Sukarela Jaya. “Jadi perlu dipahami negara kita ini negara hukum. Sah-sah saja menyalurkan aspirasi melalui demonstrasi. Yang jelasnya perusahaan kami bergerak sesuai izin yang sudah kami kantongi,” jelasnya.
Marlion meminta kepada masyarakat agar lebih Arif dan bijaksana menanggapi hadirnya tambang. Silahkan kroscek berapa serapan tenaga kerja yang sudah diciptakan dengan hadirnya tambang. Lihat masyarakat lingkar tambang sudah berubah perekonomiannya. Yang tidak berubah itu cuman mereka yang gengsi saja.
Kemudian mengenai kekhawatiran akan kerusakan lingkungan dan hal lainnya. Inikan cuman ketakutan berlebihan saja. “Kami ini bukan perusahan ecek-ecek. Kami miliki komitmen baik ditengah masyarakat. Kami belum beroperasi saja sudah menjalankan program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Pengadaan listrik gratis dan jaringan telekomunikasi ini bukan hal biasa. Kami juga sudah mengeluarkan dana besar untuk investasi. Jangan kekang kami dengan cara-cara yang tidak benar,” katanya dengan nada tegas.
Penulis: Kalpin