BOMBANA, KARYASULTRA.ID– Katanya geliat pembangunan di Kabupaten Bombana sudah terbilang moderen. Ternyata masih ada bangunan sekolah berstatus negeri ditengah ibu kota yang kondisinya sangat memprihatinkan. Salah satunya yakni SD Negeri 38 Lauru Kecamatan Rumbia Tengah. Kondisi memiriskan ini ibarat peribahasa ‘Gajah di pelupuk mata tidak tampak, Semut di seberang lautan tampak’.
Mirisnya, lokasi SD Negeri 38 Lauru itu tidak begitu jauh dari kantor Diknas Kabupaten Bombana. Kondisi bangunan sekolah tersebut sangat memprihatinkan. pasalnya, beberapa gedung yang di bangun sejak 2012 lalu itu sudah berjatuhan plafonnya. Sementara kondisi bangunan lainya yang difungsikan untuk menampung peserta didiknya juga begitu membahayakan bagi anak anak, bagaimana tidak, kondisi gedung dengan keadaan plafon sudah berjatuhan itu masih saja di gunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Padahal SD Negeri 38 Lauru adalah sekolah dasar dengan akreditasi A jumlah peserta didiknyapun sebanyak 310 orang. Harusnya itu menjadi dasar Pemda setempat untuk menganggarkan rehab bangunan tersebut.
Namun faktanya, kehadiran dinas Pendidikan dan PUPR Bombana bak “Foto Grafer” yang hanya datang mengambil gambar bangunan itu. Kepala SD Negeri 38 Lauru Kaslim mengatakan, saat ini Ia memiliki murid 310 orang dengan ruang belajar 11 ruangan. Untuk kelas I SD berjumlah 52 siswa, semuanya mengikuti proses belajar mengajar dalam satu ruangan.
Kaslim juga mengaku, beberapa kali mendapat kunjungan dari Dinas Pendidikan dan Dinas PUPR setempat, namun hingga saat ini tanda tanda perbaikan bangunan sekolah itu tak kunjung ada. “Beberapa kali dinas Pendidikan dan PU PR Bombana datang foto-foto tapi tidak tahu apa alasannya sehingga perbaikan sekolah tidak ada kabarnya,” kata dia.
Kondisi parah lagi terdapat ruangan perpustakaan, hanya terlihat tumpukan buku dan alat-alat musik lainya kondisi lantai dan plafon sudah runtuh. “Kami sudah tidak aktifkan ana-anak belajar di perpustakaan jangan sampai ada korban jiwa, karena kondisinya lebih parah,” terangnya.
Kaslim menambahkan pihaknya sudah beberapa kali mengusulkan perbaikan gedung sekolah namun hingga tahun anggaran nyaris berakhir tidak ada perbaikan sedikitpun.
“Sekolah ini juga jadi langganan banjir, jika hujan melanda, terlebih jika air aut pasang,” jelas Kaslim.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bombana Andi Muhammad Arsyad saat di konfirmasi terkait sekolah itu mengatakan, pihaknya akan segera mengusulkan rencana perbaikan gedung sekolah SD 38 lauru pada pada perubahan anggaran.
“Saya akan komunikasikan ini kepada perencanaan rencana perbaikan ini, kalau bukan di perubahan anggaran, yaitu anggaran di 2023 mendatang,” tandas dia.
Laporan: Aldi Dermawan