KONKEP, KARYASULTRA.ID-Jalan beraspal yang dikerja tahun 2020 kondisinya kini bikin emosi warga Konawe Kepulauan (Konkep). Jalan hitam tersebut berubah jadi kubangan. Bukan hanya satu titik tapi sepanjang jalan mengalami kerusakan parah. Padahal anggarannya menelan APBD tahun 2020 senilai Rp5,9 miliar lebih. Bahkan parahnya lagi, jalan tersebut merupakan satu-satunya jalan yang sering dilalui Wakil Bupati Konkep, Andi Muh Lutfi saat hendak berkantor ke ibukota Langara. Namun luput dari pengawasan. Begitupun dengan anggota dewan Daerah Pemilihan (Dapil 1) sebut saja M Yacup Rahman sebagai ketua komisi II sekaligus membidangi dinas PUTR seakan tak berdaya. Disusul dewan lainnya, Lukman politisi Golkar, Abdul Rahman Politisi PKS, Fajrul Falaah (Nasdem), Kalbi Erdiansyah (PKB) dan Irwan wakil ketua II sang politisi PAN seakan tak berdaya melakukan pengawasan.
Warga yang enggan disebutkan namanya mengaku emosi melihat daerah dipermainkan seperti ini. “Kita ini pak hanya warga biasa yang tidak mengerti pembangunan. Tapi jangan juga suguhkan kami pembangunan asal jadi. Masa jalan kita baru dibangun sudah rusak. Biasanya dan dimana-mana kalau membangun pasti ada ukurannya. Apakah umur bangunan itu akan rusak 5 tahun atau 10 tahun kemudian. Kalau begini jadinya, apakah kita hanya akan pasrah,” ujarnya dengan nada tinggi.

Menyikapi jalan rusak tersebut, Kadis Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), Israwan Sulpa mengakui bahwa jalan kabupaten yang dikerja tahun lalu yang kini kondisinya rusak 40 persen. Itu jalan sepanjang 1.875 meter mulai dari Wawonii Barat menuju Wawonii Tengah dikerjakan oleh rekanan PT. Jonatira Persada atau biasa dikenal Manunggal.
Israwan bilang, dalam waktu dekat akan segera dilakukan perbaikan. Sebab masih dalam proses pemeliharaan oleh pihak kontraktor. “Jalan itu belum serah terima akhir atau nama lainnya belum FHO. Makanya pihak kontraktor bertanggungjawab memperbaikinya,” jelasnya.
Israwan menjelaskan lagi soal faktor penyebab rusaknya aspal tersebut. Selain faktor beban kendaraan bermuatan melebihi kapasitas yang tiap hari lalu-lalang di jalan itu maka penyebab utamanya adalah kondisi tanah yang labil. “Maka rusak begitumi,” katanya.
Ia kemudian berjanji jika cuaca sudah masuk musim kemarau maka akan segera dilakukan perbaikan. “Kami tidak lepas tangan. Kami akan segera menuntaskan masalahnya,” tegasnya saat ditemui di kantornya Senin Sore (28/6/2021).
Laporan: Ardianto
Editor: Kalpin