BOMBANA, KARYASULTRA.ID
Rumah Sakit Bombana terbangun di masa kepemimpinan Tafdil. Rumah sakit tersebut layanan kesehatannya (Yankes) dari waktu ke waktu makin baik. Untuk itu, salah satu calon bupati Bombana mengapresiasi kemajuan RSUD Tanduale. Bahkan dia berjanji jika rakyat Bombana mempercayakan amanah memimpin daerah tersebut maka layanan kesehatan akan jadi perhatian khusus.
Hal itu diungkapkan Calon Bupati Bombana, Andi Nirwana Sebbu (ANS) usai menjalani rangkaian pemeriksaan kesehatan di RSUD Bombana, Sabtu (31/8/2024) lalu. Saat itu, ANS didampingi pasangannya Heryanto SKM yang juga berlatarbelakang tenaga kesehatan.
“Kami betul-betul dibuat merasa nyaman, dibuat merasa terasa di rumah sendiri. Pelayanan begitu baik. Pak ketua, pak direktur menyiapkan LO yang mengikuti kami, sehingga kami tidak perlu bertanya kesana kemari dimana tempat pemeriksaan jantung, dimana tempat poli ini, sangat luar biasa,” ucap ANS.
ANS mengaku bangga karena Bombana memiliki rumah sakit yang bisa melayani tes kesehatan bagi calon kepala daerah.
“Saya bangga bahwa di Bombana ini RSUD kita sudah siap memberikan pelayanan kesehatan bagi para calon-calon kepala daerah yang ingin menjadi pemimpin di daerah kita ini,” ungkapnya disambut tepuk tangan.
Dalam kesempatan tersebut, ANS menilai aspek kesehatan merupakan dasar pembangunan daerah. Dia pun mengaku sangat bangga dengan keberadaan RSUD Tanduale.
“Saya menganggap bahwa kesehatan ini adalah dasar utama dalam pembangunan, kita tidak bisa menyekolahkan anak jika kita tidak sehat, kita tidak menjadi pemimpin yang bijak dan baik jika kita tidak sehat, dan alhamdulillah dengan adanya rumah sakit ini menjadi kebanggaan buat kita,” beber ANS.
ANS berharap rumah sakit ini dapat menjadi ikon masyarakat Bombana. Ia juga berjanji bakal menyempurnakan pelayanan hingga fasilitas RSUD Tanduale jika menjadi Bupati.
“Jadi saya berharap bahwa rumah sakit ini adalah ikon kita. Jika kami berdua diberi amanah kami berjanji akan membenahi segala kekurangan terutama peralatan. Ini sangat penting, para dokter ahli tidak bisa bekerja jika alat tidak ada,” tutup ANS.
Editor: Kalpin