Angka Stunting Jadi PR Pemda, DPPKB Bombana Kini Gencar Sosialisasi, Edukasi Hingga ke Tingkat Pelajar

36

KARYASULTRA.ID, BOMBANA– Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bombana menggelar Pendampingan pelaksanaan edukasi penyiapan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja (PKBR) di Pusat Informasi Konseling Remaja (PIKR) dan Bina Keluarga Remaja (BKR) di sekolah sekolah Kabupaten Bombana.

Kegiatan edukasi pada tingkat pelajar di Bombana Rabu 21 November 2022 ini juga turut dihadiri Penata KKB Sub Koordinator Bina ketahanan Remaja DPPKB Kabupaten Bombana Asnidawati, SKM., M.Kes, Kepala UPTD Balai Penyuluh KB, Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Kepala sekolah, Guru dan pengurus sekolah, PLKB dan serta murid yang menjadi pengurus kelompok Pusat Informasi Konseling Remaja (PIKR) dan Bina Keluarga Remaja (BKR)

Kepala DPPKB Kabupaten Bombana Drs. H. Abdul Azis, M.Si mengatakan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja merupakan salah satu wadah untuk melakukan pembinaan ketahanan generasi muda dimana wadah inj yang dikembangkan dalam program Generasi Berencana (Genre) khusus untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang pendewasaan usia perkawinan, delapan fungsi keluarga, (seksualitas, HIV dan AIDS serta Napza) keterampilan hidup, gender dan ketrampilan advokasi dan KIE.

“Stunting itu adalah gagal tumbuh kembang pada anak karena kekurangan asupan gizi, sehingga orang stunting dibilang pasti pendek, tapi pendek belum tentu stunting” terang Abdul Aziz yang di konfirmasih di ruang kerjanya.

Menurutnya gangguan tumbuh kembang itu tidak hanya menyerang tulang tangkai kaki, tetapi mengganggu secara keseluruhan organ tubuh, dikarenakan stunting prosesnya mulai terjadi pada saat sel telur dibuahi oleh sel sperma.

“Inilah pentingnya perlu adanya edukasi kepada remaja yang nantinya menjadi gerenasi penerus, salah satu penyebab terjadinya kasus Stunting adalah, masih terjadinya pernikahan anak di bawah umur, akibat pergaulan bebas dan kurangnya pembinaan” paparnya.

“Pernikahan dini sangat berpotensi mengakibatkan kematian ibu dan bayi serta melahirkan anak Stunting, ini disebabkan mereka tidak memahami tentang kesehatan reproduksi,” sambung Abdul Aziz.

Hal senada juga dikatakan Sub Koordinator Bina ketahanan Remaja DPPKB Bombana Asnidawati mengatakan, Kegiatan edukasi pada remaja atau para pelajar di Kabuaten Bombana bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan dan pelayanan PIK Remaja serta mengembangkan kegiatan yang memacu kelompok-kelompok tersebut untuk lebih maju dan mandiri. Selain itu, dengan adanya pembinaan tersebut diharapkan akan mendorong setiap PIK Remaja untuk berusaha meningkatkan kualitas dan kapasitasnya.

“PIK Remaja sendiri dapat dikembangkan melalui jalur pendidikan dan masyarakat. Jalur pendidikan meliputi sekolah, perguruan tinggi, dan pesantren. Sedangkan di jalur masyarakat diantaranya melalui organisasi kepemudaan, organisasi keagamaan dan komunitas remaja” kata Asnidawati.

Selain itu lanjut Asnidawati, melalui pembinaan yang nantinya rutin dilakukan ditingkat remaja, hal itu tentunya diharapkan dapat membuahkan hasil, sehingga para remaja remaja di Kabupaten Bombana dapat terhindar pergaulan bebas agar tidak berdampak buruk akibat pergaulan.

“Untuk itu remaja saat ini harus memang betul disiapkan sebaik-baiknya, baik teknologi, pengetahuan intelektual, moral, budi pekerti dan agama, karena remaja saat ini merupakan bonus demografi Bangsa Indonesia,” pungkas Asnida Alumni Kesehatan Masyarakat itu.

Laporan: Aldi Dermawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here