KENDARI, KARYASULTRA.ID
Nama ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sulawesi Tenggara Heryanto bersinar level Nasional. Alumni Akademi Keperawatan Konawe 1999 ini dipercaya menduduki amanah baru Dewan Pengurus Pusat PPNI sebagai ketua Departemen Pemberdayaan Politik masa bakti 2021-2026. Keberhasilan tersebut bukanlah perkara remeh sebab banyak pengurus level provinsi dan kabupaten menginginkan posisi mentereng itu. Hanya orang-orang terbilang berhasil memajukan perawat yang akan diberi tampuk kepemimpinan mengurus organisasi profesi kesehatan terbesar di Indonesia. Heryanto tidak ujug-ujug diberi amanah, ia dianggap berhasil memimpin organisasi profesi perawat di bumi Anoa Sulawesi Tenggara (Sultra).
Melalui program satu desa satu perawat yang dimulai di Kabupaten Bombana sejak beberapa tahun lalu yang terbilang berhasil mengurai permasalahan kesehatan. Melalui pendekatan program tersebut, indikator layanan kesehatan makin membaik. Selain itu, upaya pemberdayaan para perawat ditingkatan desa dianggap mampu mendongkrak kesejahteraan perawat. Program inilah yang mengantarkan Heryanto gemilang dikancah Nasional. Bahkan program satu desa satu perawat dipastikan akan jadi program Nasional yang kini dikenal One Village One Nurse (Ovon).
Perjalanan karir Heryanto membesarkan nama PPNI di level Sultra juga terbilang rumit. Sebab banyak alumni perawat belum terdaftar di keanggotaan. Sehingga di tangan Heryanto memimpin PPNI Sultra sejak empat tahun lalu jumlah anggota yang terdaftar di Sistem Informasi Keanggotaan (SIMK) online meningkat drastis sebanyak 13.068 perawat. Data ini memuat data lengkap perawat berupa nama, tempat dan alamat. Masih banyak lagi alumni perawat yang belum masuk keanggotaan. Kelihaian Heryanto menahkodai organisasi tersebut makin menjadikan PPNI maju dan profesional.
Kepada Wartawan, Heryanto membeberkan keberadaan organisasi profesi (OP) PPNI sebagai tempat berhimpun memajukan profesi. PPNI memiliki Undang-undang Keperawatan No 38 tahun 2014. Jadi semua pedoman telah dijabarkan dalam undang-undang ini. Kaitannya dengan amanah baru ini maka ada visi dan misi ketua umum PPNI, Harif Fadillah yang akan diwujudkan bersama. “Alhamdulillah amanah ini akan kami emban dengan sebaik-baiknya untuk kemajuan seluruh perawat Indonesia. Saya akan membantu pak Ketum mewujudkan visi Disayangi Anggota, Dicintai Pemerintah dan Disegani Profesi lainnya,” ujar bapak tiga anak ini yang juga pernah menduduki posisi anggota DPRD Bombana periode 2014-2019 fraksi Golkar.
Heryanto juga menjelaskan, OP PPNI mendorong terwujudnya pelayanan kesehatan yang mempuni, memastikan institusi pendidikan melahirkan jebolan perawat yang handal dan kompeten serta ditubuh PPNI sendiri memastikan semua perawat yang terdaftar sebagai anggota PPNI mendapat perlindungan hukum dan makin meningkat kapasitas keilmuannya.
Penulis: Kalpin