Ali Mazi Lantik Pengurus KAD Anti Korupsi

257

  • Khamarudin Thamzibar Ditunjuk Ketua KAD
  • Korsupgah KPK: Pengusaha Garda Pemutus Rantai Korupsi
  • Anton Timbang Sebut Momen Bahagia

KENDARI. KARYASULTRA.ID – Gubernur Sultra, Ali Mazi melantik pengurus Komite Advokasi Daerah Anti Korupsi periode 2022-2025. Pelantikan berlangsung di hotel Claro Kendari (4/10) berdasarkan SK Gubernur Sultra nomor 370. SK tersebut mengamanahkan kepada wakil ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sultra Khamaruddin Thamsibar sebagai ketua Komite Advokasi Daerah (KAD) Anti Korupsi.

Ketua KAD Anti Korupsi, Khamaruddin Thamsibar

Pengurus yang dilantik berjumlah 30 orang melibatkan unsur Inspektorat Sultra. Pembina KAD adalah Gubernur Sultra serta Penasehat yakni wakil Gubernur, Sekda, Ketua Kadin dan Asisten Administrasi Umum Setda Sultra.

Saat sambutan, Direktur Anti Korupsi Badan Usaha KPK yang diwakili Kasatgas 5 Direktorat AKBU KPK, Rosana Fransiska menegaskan terbentuknya KAD sebagai wadah pencegahan dini penyimpangan terhadap adanya upaya korupsi. Sebab disadari bahwa sampai titik ini banyak pelaku usaha yang sudah tertangkap melakukan tindakan penyuapan.

“Semoga upaya mulia ini makin menjadikan dunia usaha tumbuh dengan baik dan terhindar dari perilaku penyuapan. Kami akan terus melakukan pembinaan. Kami mengingatkan bahwa KAD ini forum komunikasi antara Pemerintah Provinsi Sultra dengan para pelaku usaha atau pelaku bisnis terkait isu-isu strategis,” katanya.

Sementara Direktur Koordinasi dan Supervisi KPK yang diwakili Muh Muslimin Ikbal memaparkan dari beberapa instansi yang ditindak KPK maka yang tertinggi kasusnya adalah para pelaku pebisnis menduduki posisi teratas sebanyak 372 kasus. Disusul anggota DPR, para kepala dinas, Bupati, Walikota dan instansi lainnya.

“Ini adalah awal yang dalam mencegah korupsi. Lalu menggerakkan pembangunan dan meningkatkan perekonomian. KPK hadir sebagai fasilitator dalam menciptakan iklim usaha yang baik. Olehnya wadah ini sebagai tempat untuk saling mengingatkan,” jelasnya.

Ketua Kadin Sultra, Anton Timbang ketika sambutan langsung tersenyum gembira karena menurutnya ini momen membahagiakan bagi para pelaku usaha yang terhimpun di Kadin khususnya dan pada umumnya pelaku usaha lainnya. Lalu keikutsertaan Kadin di kepengurusan ini adalah sebuah penghargaan dalam menjalankan usaha yang lebih bermartabat dan berintegritas.

“Apa yang dikukuhkan ini adalah bentuk dari hasil pertemuan yang dilakukan secara intens yang dimulai dari kunjungan Satgas 3 Direktorat Anti Korupsi Badan Usaha KPK di kantor Kadin Sultra. Kami juga intens berkomunikasi ke Kementrian Investasi dan ESDM dan terakhir pertemuan Kadin dengan pak Presiden Jokowi dan hasilnya inilah seperti yang kita saksikan bersama,” urainya.

Pengusaha tambang ini juga memaparkan dalam sambutannya, kebanggaannya terkait kunjungan pak Presiden di Sultra membawa angin sangat segar. Terutama Aspal Buton yang akan penyuplai utama semua pengaspalan di negeri ini. Inilah yang di sebut multi playier efek dari upaya Kadin. Upaya menggerakkan perekonomian agar terhindar dari inflasi, mengurangi pengangguran, pendapatan daerah meningkat dan masyarakat sejahtera.

“Melalui KAD akan tumbuh iklim investasi yang sehat. Kemudian Kadin dapat bekerja menyusun Road Map hilirisasi Industri Aspal Buton. Ini semua akan terwujud jika perizinan tiap kabupaten kota makin membaik,” harapnya.

Anton juga mengingatkan bahwa potensi Aspal Buton 662 juta ton. Sementara kebutuhan dalam negeri 5 juta ton pertahun. Dan ini kebutuhan dipenuhi karena impor olehnya mesti dimanfaatkan Aspal Buton. Dan ini sudah dipertegas pak presiden bahwa stop impor aspal selama dua tahun ke depan

Usai pelantikan, Wartawan media ini mewawancarai ketua KAD, Khamaruddin. Dengan didampingi pengurus KAD, dia bersyukur diberikan kepercayaan sebagai ketua. Langkah selanjutnya, KAD akan menggelar FGD dan menyusun program kerja. Pada prinsipnya KAD akan menjalankan tugas dan fungsinya dan secara pribadi akan bekerja mendedikasikan pengabdian secara baik demi terciptanya dunia usaha yang berkemajuan.

“KAD sebagai wadah yang sangat baik untuk menjalin komunikasi berusaha. Sebab di dalamnya ada semua stakeholder. Harapan kita semua tentu memberi kontribusi terhadap lembaga ini dan mampu tampil memberikan yang terbaik,” ujar pria yang pernah bergelut di LSM selama puluhan tahun.

Penulis Kalpin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here