BOMBANA, KARYASULTRA.ID – Katanya geliat pembangunan di Kabupaten Bombana sudah terbilang moderen, namun sayangnya seminar kecil saja masih digelar di luar Kota Bombana. Bukankah esensi sebuah pemekaran untuk mendekatkan pelayanan kepada publik, apakah tidak semestinya kegiatan seminar yang harusnya dapat dilaksanakan di ibukota namun terpaksa memilih daerah lain. Katanya geliat perekonomian di ibukota harus dihidupkan tapi faktanya tidak demikian. Hal itu terlihat saat Badan Keuangan Daerah (BKD) Bombana menggelar kegiatan seminar Awal penyusunan naskah akademik rancangan peraturan Daerah Kabupaten Bombana tentang pengelolan Keuangan daerah yang berlangsung di sebuah rumah makan di Kota Kendari.

Sorotan pun dilontarkan dari organisasi Barisan Pemuda Nusantara (Bapera, Bombana). Pihak Bapera Bombana menilai kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) di salah satu rumah makan yang ada di Kota Kendari hanyalah pemborosan anggaran dan perlahan membunuh perekonomian masyarakat Bombana. Mematikan perekonomian masyarakat karena tidak diberdayakan.
Anggota Dewan Pembina Bapera Bombana, Asbar mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan Pemerintah Bombana dalam hal ini Badan Keuangan Daerah (BKD, Bombana) melakukan seminar Awal penyusunan naskah akademik rancangan peraturan Daerah Kabupaten Bombana tentang pengelolan Keuangan daerah dianggap hanya sebagai pemborosan Anggaran. Bagai mana tidak kegiatan seminar itu dilakukan pada salah satu rumah makan yang ada di kota kendari, Jumat (19/11/2021).
“Saya sangat mengecam kegiatan OPD dalam hal ini BKD yang melakukan kegiatan seminar di luar kabupaten Bombana apa lagi tempatnya dirumah makan, mengapa demikian seandainya tempat kegiatan yang dilakukan ini disalah satu hotel yang memiliki fasilitas lengkap mungkin dimaklumi karena kita belum memiliki tempat yang sangat memadai. Daerah kita sudah jadi kabupaten sejak 18 tahun silam tapi kita dianggap tak berdaya karena tidak diberdayakan dan ini perlahan mematikan perekonomian warga ibukota Bombana khusus di Rumbia,” kata Asbar kepada wartawan Karyasultra.id.
Menurut Asbar, jika hanya melakukan seminar di Rumah makan di Bombana pun bisa dilakukan. “Jika dilakukan di Rumah Makan yakni disalah satu Rumah Makan kota kendari mending di bombana apa yang mereka makan disana ada juga dirumah makan disini tempatnya pun memadai, dan lebih mendapat asas pemberdayaanya,” jelasnya.
“Dan saya menganggap ini hanyalah pemborosan anggaran saja, untuk apa dibangun Tempat tempat disini kalau kita hanya menghabiskan anggaran saja di tempat lain,” tambahnya.
Asbar meminta pemerintah setempat agar lebih mengedepankan asas pemberdayaan terlebih disituasi Pandemi Covid-19 para pelaku bisnis di Bombana sangat membutuhkan pemberdayaan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Bombana Sofian Baco, yang di konfirmasi melalui via WhatsApp pribadinya enggan memberikan komentar terkait alasan Badan Keuangan Daerah memilih melakukan seminar awal Raperda keuangan di Kendari.
Laporan: Aldi Dermawan
Editor: Kalpin